Kabar tentang Virus Corona yang dikenal dengan COVID-19 merajalela sebelum tahun 2020 mendatang. Waktu itu mau tahun baru bukan? Harusnya kita lebih produktif dan menuju agresif di tahun 2020. Bagaimana tidak, tahun yang sudah masuk awal puluhan ini akan menjadi tahun orang semakin berkarya dan mengenal dunia. Tiba-tiba datang COVID-19.
Beberapa tempat ditutup dan yang paling menarik perhatian sekolah juga ditutup dan diadakan Pembelajaran Jarak Jauh. Ada yang sudah mendapat hikmah dari jarak jauh ini? Jika dari pengalaman saya, saya sendiri juga sedih karena adanya penyakit ini. Apalagi Wuhan saat ini yang menjadi sumber juga lebih parah keadaannya dibanding negara yang sudah tertular. Hm... lebih dijaga kebersihannya.
Saya lagi senang-senangnya liburan, memasuki tahun baru, masih biasa bahkan harus semangat menjalankan aktivitas. Ada wabah nih, masih aktif dan ketika masuk ke bulan dua dan tiga, beritanya makin gempar dan penduduk disuruh di rumah saja. Nah, saya jadi beraktivitas dan belajar di rumah. Hikmah dan untung juga, saya jadi lebih tahu sekolah saya dan akan memperbaiki sikap serta menghargai waktu.
Pengalaman itu tak mungkin menjadi sesuatu yang buruk bila bisa diambil hal positif. Apalagi jika pengalaman berhenti hingga membuatmu tak mampu melakukan apapun, ya kamu jadi tidak jalan hidupnya. Pengalaman adalah hadiah dari Tuhan, hidup adalah tugas kita semua sebagai pengganti kekasih dan sahabat kekasih Tuhan di bumi.
Bicara tentang COVID-19, mungkin ada yang sangat ingin tahu mengenai penyakit ini. Jadi COVID-19 lebih berbahaya dari SARS. Sumbernya dari lingkungan dan yang diutamakan adalah seluruh yang kotor. Lingkungan yang kotor dan udara yang kotor menjadi penyebab adanya Virus Corona. Nama latin Novel coronavirus adalah penyakit yang menyerang melalui pernapasan. Semakin banyak virus, sistem pernapasan yang baik tak bisa melawan sehingga penderita akan positif terkena Virus Corona.
Hal paling bahaya bila kita belum higienis dan menyentuh benda apapun di tempat umum, disanalah tertular Novel coronavirus terjadi. Pemerintah dan Bidang Kesehatan sudah mengimbau dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan. Gunakan masker dan menjaga jarak, orang yang mengidap juga dipastikan bisa menularkan penyakit ini ke orang sehat.
Selain itu, jangan asal batuk atau pilek, bisa jadi sumber juga. Hm... hari ke hari, semua tempat masih ditutup dan timbul PSBB yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar. Bagaimana pendapat kalian mendengar PSBB? Salah satunya yaitu pembatasan penumpang pada kendaraan online. Wah, bagaimana ini jika penumpang adalah karib yang ingin tujuannya sama dengan kita?
Saya sendiri mendengar ini semakin berhati-hati dan sepertinya akan mengajak satu sampai dua orang saja bila pergi. Hati-hati ya, semakin renggang, semakin rawan.
Oh ya, hal yang paling ramai adalah kasus meningkatkan pasien COVID-19. Dokter dan suster sampai kewalahan serta sangat fokus menyelesaikan masalah ini. Di rumah saja juga salah satu imbauan dari rumah sakit. Apalagi memakai masker dan hand sanitizer, itu imbauan pertama dari rumah sakit. Pahami dan taati Kawan.
Doakan saja semoga COVID-19 dan korbannya cepat mereda serta hilang terutama penyakit untuk para korban. Kita doakan juga dokter dan suster yang sudah menuju Tuhan agar diterima di sisi-Nya.
Sebenarnya apa COVID-19 dapat disembuhkan? Menurut saya bisa. Bagi yang sudah kena korban, tetap sadar pada diri sendiri dan turuti instruksi dokter serta suster. Apalagi mereka mengutamakan pernapasan karena sumbernya dari sana. Untuk masyarakat, taati aturan pemerintah dan jangan lupa makan dan minum yang sehat.Â