Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Setialah pada Air

9 September 2019   20:24 Diperbarui: 11 September 2019   21:26 12 0
Sub Tema : Para Penjaga Air

Judul
Setialah Pada Air

Hai Para Pembaca, Pencinta Baca, Pencinta Petunjuk, dan Pencinta Penulis (salam ini boleh atau tidak dihiraukan. Hahaha Penulis tidak mengharap Kawan). Kali ini kita berjumpa walau hanya tatap artikel yang berisi untaian kata penuh makna di sebuah blog yang memang diperuntukkan untuk orang yang mencari petunjuk layaknya kompas. Ya, The Power of Kompasiana Blogger, We are Here Now with Me and Kompas Reader.

Jadi begini Kawan, apakah ada yang mencintai air bagaikan cinta pada dirinya sendiri? Apa kau tak mempedulikan bagai anjing menggonggong kafilah berlalu? Atau normal saja seperti aktivitas Kawan yang pulang sekolah, pulang kuliah, pulang kerja, atau pulang dari berpergian?

Bagaimana dengan Penulisnya? Aku itu jujur pencinta air, terutama air minum.

(Semua orang cinta air minum yang Membuat Artikel!).

Tapi Kawan, air yang dimaksud berbeda. Air yang dimaksud adalah air mentah yang sudah dibersihkan menjadi air yang sudah bisa dipakai seperti sekarang untuk mencuci, mandi, memasak, dan lain sebagainya.

Jadi berbeda dengan air minum Pembaca Setia.

Terus, apa yang akan kita bahas? Yaitu kesetiaan kita pada air seperti kesetiaan kita menunggu jawaban. Bukan berarti karena setia kita tidak apa-apakan air atau membuang air bagai mengeluarkan perasaan karena terlalu cinta.

Sekarang Kawan, banyak air yang sudah tercemar. Lihat saja sungai atau kali yang sudah bukan wujud air. Zaman dahulu saja sungai bersih sampai para noni Belanda menaiki perahu dan mengelilingi salah satu wilayah di negara kita. Masa kita warga negaranya sendiri belum atau bahkan sudah tak merasakan hal itu lagi.

Air sudah hitam, semakin naik airnya, banyak sampah, ya walau sudah bersih tapi tetap saja itu terlihat tidak enak dipandang. Ya... walau saat Asian dan Para Asian Games 2018 lalu sudah dibersihkan dan diberi pewangi pula, tetap saja Kawan masih miris.

Lalu yang kita lakukan apa nih? Bagi kalian yang masih tinggal di wilayah air bersih, bersyukurlah dan jadilah seperti mereka para pasukkan penjaga air. Bukan berarti turun tangan seperti penjaga tersebut ya tapi airnya ya dijaga. Jangan sampai banyak sampah seperti dahulu. Lelah tuh yang sudah membersihkan.

Sampah ya... tolong dibuang ke tempatnya Kawan. Limbah ya mungkin bisa dibuang di tempat pengairan yang dibuat atau disediakan kemudian bisa dibersihkan terus jadi air bersih lagi, nah, bagaimana?

Andai air bisa bicara, marah tuh, "Cuy, jangan kotori akulah. Katanya mau dapat air bersih, katanya mau merasakan jelajah di atas perahu, katanya..." bawel kalau sampai keterusan.

Bagaimana dengan nasib Kawan kita yang harus jauh-jauh dari tempat tinggal untuk mendapat air bersih? Bantu mereka Kawan.

Pakai air secukupnya Kawan, jika perlu kalian mengukur waktu. Berapa menit mandi, berapa menit mencuci, tapi kalau masalah membersihkan setelah membuang kotoran, ya tak perlu diukur, yang penting bersih dan kalian juga bersih.

Ayo saling mengingatkan pula pada orang lain maupun kerabat dan keluarga bahwa membuang sampah atau mengotori air bersih dimanapun aku, kamu, kita, mereka, dan kalian berada sangat tidak terpuji. Mau sungai atau air yang sangat bersih dan jernih menjadi bau dan keruh? Sungguh tidak mau bukan.

Banyak hal Pembaca yang bisa kalian lakukan untuk menjadi Sang Penjaga Air. Tak perlu menjadi para pasukkan pekerja yang setia dengan 'mereka'. Boleh juga melakukan hal seperti para pekerja tersebut, namun jangan sampai melupakan pekerjaan dan aktivitas kalian yang memang tidak berprofesi sebagai pekerja tersebut. Tapi jadilah Penjaga Air yang bisa menjaga dan merawat air serta mengingatkan diri sendiri dan sesama agar dapat ikut bersama menjadi Penjaga Air.

Boleh ajak hewan pula kok, jangan buang kotoran di sungai atau air bersih, hehehe, kecuali hewan air (bagaimana hewan air membuang kotoran mereka? Hehehe).

Jangankan orang Indonesia, turis luar negeri juga diingatkan. Ia tak bisa berbahasa Inggris atau asing atau kamu yang tak bisa berbahasa Inggris atau asing bisa memakai bahasa isyarat, kenapa tidak?

Tiada halangan untuk menjaga lingkungan dan lingkungan air agar tetap bersih dan indah karena sesuatu yang bersih dan indah akan bermanfaat dan baik bagi yang tinggal atau yang memijakkan kaki di wilayah sekitar itu pula.

Jangan sungai saja Kawan, laut pula harus dijaga kebersihannya. Laut adalah tempat berkumpulnya para spesies unik, langka, dan sebagainya, serta peluang untuk menjadi tempat wisata laut dan bahari.

Niatkan kalian yang paling utama untuk menjaga lingkungan dan lingkungan air agar tetap bersih dan indah dalam arti baik yang sesungguhnya.

Semangat menjadi Penjaga Air Bung!
Semangatnya seperti para pahlawan yang sudah berhasil membuat Sang Merah Putih naik ke tiang bendera maupun naik ke sebuah tiang biasa. Salam menjadi Penjaga Air dan salam Merdeka!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun