sebab ia akan menangis saat ragamu telah ragu.
seketika menjauh meninggalkanmu. Ia akan kesepian dalam perjalanannya.
sedunya akan membuat waktu-waktumu penuh sesal yang menggumpal di dadamu
ketika sampai di langit kesedihannya akan bergemuruh
isaknya akan deras.
air matanya akan berjatuhan menemuimu
ketika itu kau hanya diam di kursi hangatmu.
air mata itu menyampaikan kerinduan-kerinduannya pada dirimu
mengalir di selokan,
mengaliri jalan-jalan
hingga bermuara di hadapanmu; terus menerus menggenang di halamanmu
tak pernah luput dari mata, dan sukmamu