musim dingin tiba, jari-jari tidak bertenaga
tidak ada daya cipta
tidak berdaya untuk berkata
gigi bergetar
pohon-pohon melengkung mati-matian
tak ada api-api
panci kosong, dapur sepi. ya, dapur di serambi pohon rindang
tak ada daya cipta
hanya gigil diserbu angin
di pinggir kali
dinding-dinding kardus mencoba jadi juru selamat
dari gilanya musim dingin
tapi perut lapar tak mempan diganjal batu kali
tak mempan pakai kain rombeng bolong-bolong untuk berhangat sampai pagi
maka gigil berangkat pergi
kala terusik matahari