Setelah melewati perjalanan panjang nan melelahkan, terasa tubuh mulai gemetaran, bukan saja karena lelah yang sudah menajalar dari ubun-ubun sampai ke ujung kaki, namun udara dingin musim semi seakan memeluk erat sampai bulu roma pun ikut berselimut tebal. Satu derajat di Paris sungguh pengalaman yang luar biasa, mungkin bagi sebagian orang apalagi yang telah menetap di Eropa akan menjadi hal yang lumrah. Tapi bagiku anak Medan yang tinggal dekat pesisir yang terbiasa berlari dibawah terik matahari keadaan ini menjadi sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Terlebih lagi begitu keluar dari bandara nafas ini tiba-tiba mengeluarkan asap tanpa harus membakar nikotin seperti yang dilakukan orang-orang. Sontak aku menjadi kemaruk (Istilah orang medan menunjukkan seseorang yang norak) dan terus menerus bernafas agar aku bisa merasakan seperti di film-film Eropa selama ini.
KEMBALI KE ARTIKEL