Slogan "All Eyes on Papua" kini  bergema dengan kuat di Indonesia, terutama setelah kedatangan perwakilan suku Awyu dan suku Moi ke Jakarta untuk mengadu ke Mahkamah Agung. Mereka datang membawa tujuan yang sangat penting, yaitu menyelamatkan hutan adat mereka dari ancaman pembabatan oleh perusahaan. Gerakan ini tidak hanya mencerminkan perjuangan masyarakat adat Papua untuk mempertahankan tanah mereka, namun juga menyoroti berbagai isu yang mendalam terkait hak asasi manusia, keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. Bagi suku Awyu dan suku Moi, hutan adat bukan hanya sekadar hamparan pohon dan satwa liar. Hutan adat menjadi jantung kehidupan mereka,  tempat di mana budaya, identitas, dan keberlanjutan hidup bersatu. Hutan menyediakan segala kebutuhan mereka, mulai dari bahan makanan, obat-obatan alami, hingga sumber air bersih. Selain itu, hutan juga memiliki nilai spiritual yang sangat bermakna ba gi mereka sekaligus menjadi tempat ritual adat dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
KEMBALI KE ARTIKEL