Penerapan paradigma integrasi antara Islam dan ilmu sosial humaniora, khususnya linguistik, memberikan pendekatan holistik dalam memahami bahasa, komunikasi, dan interaksi sosial. Dengan menggabungkan nilai-nilai agama dalam kajian bahasa, para ilmuwan dapat menyusun teori dan aplikasi linguistik yang tidak hanya bertujuan untuk memahami aspek teknis bahasa, tetapi juga untuk memperkaya kehidupan spiritual dan moral umat Islam. Integrasi ini memperlihatkan bahwa ilmu pengetahuan, meskipun berkembang dalam kerangka rasional dan ilmiah, tidak harus terpisah dari dimensi keagamaan yang memberikan arah dan tujuan yang lebih luas.
KEMBALI KE ARTIKEL