Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Sewa Tanah untuk Berkebun di Jerman

5 Agustus 2014   18:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:21 58 0
"Tahun depan saya mau tanam bunga ini, bunga itu. Dan saya mau perhatikan tanaman lebih banyak lagi untuk tumbuh jauh lebih bagus. Saya tidak begitu senang dengan tanaman saya tahun ini, banyak yang tidak tumbuh maksimal", kata suami dengan ekspresi wajah kecewa sambil mencabuti tanamannya yang mati. Kecuali anggrek, saya tidak tahu banyak jenis tanaman yang ditanam suami, makanya saya hanya bisa memberinya air kalau kelihatan layu.

Hidup orang jerman memang tidak bisa lepas dari tanaman, sama seperti dengan bir. Mulai dari jalan di depan rumah sampai ke halte bus, hampir semua rumah yang saya lewati mempunyai kebun. Bahkan banyak rumah yang ditanami pohon-pohon besar di halaman depannya, sehingga rumah jadi gelap. Begitupun dengan apartment-apartment yang saya lihat di mana-mana. Balkon & terasnya penuh dengan tanaman bunga & sayuran. Walaupun musim dingin, masih ada juga orang yang menghiasi balkonnya dengan tanaman. Walaupun kadang-kadang itu hanya tanaman plastik. Yang penting ada warna hijau atau lainnya, begitu pikir mereka.

'Hobby' akan tanaman, membuat orang jerman banyak memburu Schrebergarten, yaitu tanah-tanah kapling yang hanya disewakan untuk berkebun & mendirikan Laube (rumah kecil di kebun).
Melihat dari namanya Schrebergarten (kebun Schreber), kebanyakan orang jerman beranggapan, bahwa penemunya adalah Schreber. Tetapi kenyataanya tidaklah demikian. Dr.Schreber (nama lengkapnya Daniel Gottlob Moritz Schreber) bukanlah penemu Schrebergarten. Hanya namanya dipakai untuk itu.
Schreber yang lahir di Leipzig 15 Oktober 1808 adalah bapak pengobatan tradisional yang modern. Schreber menyelesaikan studi kedokterannya tahun 1833 & setelah itu menjadi dokter pribadi seorang bangsawan Rusia, Alexej Somorewskij. Karena tugasnya, makanya Schreber sering mendampingi majikannya untuk melakukan perjalanan ke Austria, Jerman, Belgia, Inggris & Perancis.
Sebagai seorang Orthopedi yang berpengaruh di Leipzig & sekaligus dosen di Universitas Leipzig, tahun 1836 Schreber & para profesor lainnya membentuk Turnverein (perkumpulan olahraga senam) yang pertama di kota itu. Tujuannya adalah mensponsori adanya lahan hijau di era industrialisasi saat itu, yang bisa dipakai sebagai tempat bermain anak yang bermanfaat untuk kesehatan mereka.
Sebagai penghargaan atas keinginannya yang tidak lazim itu, 3 tahun setelah Schreber meninggal, menantunya Dr. Ernst Innocenz Hauschild, direktur sekolah, bersama 250 orang lelaki & wanita warga kota Leipzig mewujudkan kembali keinginan Schreber dengan membuat Schreberplatz (tempat Schreber). Sebenarnya sih itu adalah perkumpulan sekolah, yang bekerjasama dengan para orang tua murid-muridnya, tetapi tidak tahu kenapa, justru nama Schreber yang dipakai, bukannya nama yang ada hubungannya dengan sekolah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun