Data
 World Health Organization (WHO) tahun 2022 melaporkan Indonesia menempati urutan kedua kasus gizi buruk tertinggi dari 84 negara yaitu sebesar 812.564 balita. Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa terdapat 10,2% balita gizi kurang (
wasting) dan 3,5% gizi buruk (
severe wasting). Berdasarkan data terbaru menunjukkan bahwa masih banyak balita yang mengalami masalah kekurangan gizi. Indonesia sendiri terdiri dari 38 Provinsi, dimana salah satu provinsi di Indonesia yang juga tercatat kasus kejadian kekurangan gizinya tinggi adalah Kalimantan Selatan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL