Ketika pertama kali melihat buku karya Marjolein van Pagee dengan judul Genosida Banda; Kejahatan Kemanusiaan Jan Pieterszoon Coen, ada perasaan menggebu untuk segera memiliki dan melahap setiap lembarannya. Tentu saja, perasaan demikian didorong oleh naluri sebagai seorang keturunan asli Banda (Wandan) yang menjadi korban dari upaya genosida oleh Jan Pieterszoon Coen sekitar 400 tahun lalu. Selain perasaan yang menggebu, saya juga memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap buku ini tentang "keberpihakan" Marjolein pada penduduk asli Banda yang kini bermukim di berbagai wilayah di Nusantara. Ekspektasi terhadap "keberpihakan" Marjolein semakin tinggi, ketika berbagai kalangan terutama sebagian keturunan diaspora Banda turut serta mengapresiasi serta memberikan kesan positif terhadap buku ini.
KEMBALI KE ARTIKEL