Dalam berbagai literatur sejarah, Maluku dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi rempah yang melimpah, jika dibandingkan dengan wilayah lain di Nusantara. Potensi tersebut menjadi daya tarik sekaligus petaka, mengingat Maluku sebagai penghasil rempah terbaik saat itu. Pala (
Myristica fragrans) dan Cengkih (
Syzygium aromaticum) adalah berkah sekaligus petaka bagi penduduknya. Pala dan cengkih memiliki magnet tersendiri bagi para petualang dan pedagang Eropa yang kelak mengubah diri menjadi imperialis dan kolonialis, demi memuaskan hasrat kekuasaan atas hasil rempah Maluku.
KEMBALI KE ARTIKEL