Medan,22/5/15. Daerah pesisir percut adalah salah satu kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan terparah baik secara kwantitas maupun kwalitas. Dari 12.000 ha kini tersisa hanya 2.300 ha saja, artinya lebih dari 80% hutan mangrove tersebut telah berkurang tutupannya. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun kedepan hutan mangrove tersebut akan hilang secara keseluruhan. Kerusakannya diakaibatkan oleh penebangan liar, perubahan fungsi hutan mangrove menjadi pekebunan sawit, perumahan, kolam ataupun tambak, yang paling nampak jelas adalah pengalihan fungsi hutan mangrove menjadi perkebunan kelapa sawit. Hampir sepanjang pesisir percut kini berganti dengan perkebunan kelapa sawit baik yang dikelola perseorangan maupun perusahaan. Hingga saat ini upaya pemerintah dalam melindungi kawasan hutan bakau sangatlah minim. Penjagaan dan pengawasan kawasan hutan bakau sangat rendah sehingga kerusakan semakin parah. Kondisi ini berdampak pada semakin kecilnya area berkembangbiaknya populasi ikan, menurunnya populasi beberapa jenis ikan, udang dan kepiting mangrove.