Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Plimbang Bireun Aceh Mencekam,Bentrokan Antar Warga 3 Orang Tewas !

17 November 2012   12:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:10 557 0
Menurut laman situs  BBC London,Sabtu 17 November 2012 melaporkan bahwa telah terjadi bentrokan antara waraga di Kecamatan Plimbang,Kabupaten Bireun Nanggroe Aceh Darussalam .Bentrokan itu terjadi berawal dari upaya masyarakat Kecamatan Plimbang mendatangi kediaman Teungku Aiyub di Desa jampo Dalam,untuk menghentikan pengajian yang diduga  beraliran sesat tersebut.                                                                                                                                                                                                                         Kedatangan warga  itu pada hari Jum'at malam 16 November 2012 kerumah Teungku Aiyub disambut dengan sanagat kasar oleh pengikutnya,dan terjadilah perkelahian yang tidak seimbang menyebabkan seorang  warga tewas  dan sembilan lainnya menderita luka-luka  terkena bacokan para pengikut Teungku Aiyub tersebut.                                                  

Menurut Kepala Divisi (Kadiv)Humas Polda Nanggroe Aceh Darussalam ,Kombes Gustav Leo kepada BBC London ,Sabtu 17 November 2012 bahwa penyerangan itu terjadi Jum'at malam pukul 22.00 wib ,karena peringatan warga masyarakat Kecamatan Plimbang kabupaten Bireun supaya menghentikan pengajian  yang dianggap sesat itu dibaikan oleh Teungku Aiyub.Mulanya  masyarakat mengutus beberapa orang untuk mengimbau supaya pengajian Teungku Aiyub itu di hentikan,akan tetapi imbauan  masuyarakat tersebut diabaikan mereka.       

Bahkan para pengikut Teungku Aiyub menyerang  utusan warga tersebut,sehingga seorang dianaatara tewas dan sembilan lainnya mengalami luka-luka terkena tebasan senjata tajam dari pengikut Teungku Aiyub tersebut.Lalu dalam waktu relatif cepat berita itu tersebar kepada  warga masyarakat sekitarnya,maka bergeraklah masyaraakat Kecamatan Plimbang ,Kabaupaten Bireun NAD itu ke Desa Jampo.Dalam aksi aksi penyerangan balasan ini,Teungku Aiyub Syahkuban(47) dan salah seorang pengikutnya Mustansir tewas pula terkena tebasan  senjata tajam dari waraga  masyarakat itu.                      

Untuk mengamankan situasi yang genting di bekas daerah konflik tersebut,maka kepolisian NAD tidaka amau ambil resiko segera mengerahkan  sekitar 200   personil aparat keamanan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI ,ujar Kadiv Humas Polda NAD Kombes Gustav Leo  kepada pers ketika berada di lokasi Sabtu,17 November 2012.Sebenarnya masyaraakat sudah cukup sabar dalam menghadapi pengajian yang dilakukan teungku Aiyub Syahkuban itu,karena sejak tahun 2010  waraga setempat sudah memperingatkan mereka supaya menghentikan pengajian itu.                                

Namun imbauan  masyarakat kelihatannya di abaikan oleh Teungku Aiyub dan pengikutnya,sehingga terjadilah apa yang sebenarnya tidak di inginkan oleh semua  warga itu.Dalam konteks ini perlu juga di pertanyakan kesigapan kepolisian dalam mengantisipasi berbagai fenomena sosial di daerah yang mudah meledak tersebut.Apalagi hal itu sudah terjadi sejak tahun 2010,di mana   warga masyarakat setempat sudah melayangkan protesnya terhadap keberadaaan pengajian Teungku Aiyub di Desa Jampo . Gejala sosial seperti itu semestinya sejak dini bisa ditanggulangi oleh aparat keamanan ,apalagi daerah tersebut merupakan  bekas wilayah konflik yang sangat mudah memicu konflik besar .                         

Akan tetapi layak dipertanyakan mengapa hal itu sampai terjadi,jika fenomena -fenomena sosial tersebut sudah terlihat sejak  tahun 2010.Apa kerja aparat keamanan disana serta juga para pemuka agama di daerah serambi Mekkah itu sehingga bentrokan antara  sesama  warga masyarakat akhirnya terjadi juga sehingga menghancurkan kediaman dan juga menewaskan  tiga orang warga masyarakat dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun