Dari sana di sudut tempat yang hanya sedikit penerangan disekitarnya, juga jauh didalam hatinya. Pemuda yang tengah terluka hatinya terduduk lemah bukan karna lelah, terdiam lesu bukan karna bisu, tak bergerak bukan karna terikat, hanya saja saat ini semuanya menjadi semakin berat. Sudah satu jam lebih ia duduk disana berputar dengan fikirannya, berdialog sunyi dengan jiwanya. Ada jalan yang harus ia pilih, ada hal yang harus ia putuskan, meski hatinya terkorbankan. Pemuda itu berdiri lantas berjalan, masih dengan kehampaan tanpa tujuan, yang ia tahu ia harus segera tinggalkan rumah ini.
KEMBALI KE ARTIKEL