Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Awas, Elektabilitas Jokowi Terus Melorot!

4 Juni 2014   07:09 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:27 323 2

Dua kali penampilan Jokowi di publik dalam acara resmi yang diselenggarakan KPU, dua kali pula masyarakat Indonesia bisa melihat secara langsung kesiapan Jokowi menjadi Capres. Masyarakat pun membandingkan penampilan serta isi pidato kedua Capres (Prabowo dan Jokowi) dalam acara tersebut. Tak bisa dipungkiri, dari dua kali pertemuan tersebut, Prabowo lebih menguasai panggung. Sedangkan Jokowi justeru seperti demam panggung. Lagi-lagi, skor harus diberikan untuk Prabowo – Jokowi: 1-0. Jika dalam pengundian nomor 2-0, acara deklarasi damai 1-0. Total skor menjadi 3-0.

Jika sudah begini, Jokowi harus lebih hati-hati. Hasil survei apapun yang mengunggulkan Jokowi tidak akan bisa melawan opini masyarakat yang menyaksikan langsung bagaimana kedua capres/cawapres tampil di depan publik. Pemberitaan sebaik apapun tentang Jokowi sebagai Capres tidak akan bisa merubah persepsi  masyarakat. Kesan kaku seperti yang ditampilkan Jokowi dalam acara deklarasi damai serta pidato saat pengundian nomor urut sudah cukup memberikan masukan bagi masyarakat tentang siapa capres/cawapres yang cocok untuk dipilih dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Semakin sering Jokowi melakukan ‘kesalahan’ di depan publik, semakin besar kemungkinan elektabilitasnya terus melorot.

Pilpres memang bukan pertandingan hidup dan mati. Tapi dalam pilpres tetap ada yang menang dan yang kalah. Setiap kesempatan untuk mendapatkan simpati masyarakat harus dioptimalkan secara baik. Bagaimanapun menjadi presiden tidak cukup hanya bekal blusukan yang kemudian dipublikasikan secara masif oleh media massa.  Tapi juga kesiapan untuk menjadi sosok kebanggaan bagi rakyat di tengah pergaulan dengan para pemimpin dunia. jabatan presiden adalah prestise bagi bangsa, simbol kebanggaan bangsa.

Ibarat menghadapi ring tinju, harus berlatih lebih keras lagi. Jangan sampai lempar handuk di ronde-ronde awal pertandingan. Ya ampuun!***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun