Di musim badai tukang-tukang sering luput rezeki. Pintu-pintu rezeki mereka seakan menggaib dari kesahajaan siang-siangnya dan malam-malamnya. Tukang-tukang meradang, mencerca nasib, mencabik harap, membungkam duka lara. Musim badai, musim gusar yang hitamkan masa bermasa gairah lelah tukang-tukang.