Pertama, ragam bahasa formal yang tercermin dari pemilihan kata yang tepat dan struktur kalimat yang lengkap. Penggunaan frasa "diinisiasi oleh KPK" menunjukkan asal-usul kompetisi, memberikan bobot dan otoritas pada ajakan tersebut. Kata-kata seperti "berpartisipasi aktif dan kritis" juga menunjukkan kejelasan tujuan dari kompetisi tersebut, menjelaskan harapan agar anak muda yang terlibat secara aktif serta dengan kritisisme dalam upaya pemberantasan korupsi.
Dalam konteks berikut ini, ragam bahasa formal yang harus dijadikan pilihan untuk mencapai kesan profesional dan serius terkait isu yang dibahas. Pesan yang disampaikan terkait pemberantasan korupsi membutuhkan keseriusan dalam penyampaian, yang didukung oleh penggunaan ragam bahasa formal.
Namun, pentingnya penggunaan ragam bahasa dalam komunikasi ini juga bergantung pada konteks dan audiens. Ragam bahasa yang dipilih juga harus sesuai dengan tujuan komunikasi dan pemahaman audiens yang diharapkan. Dalam kasus kompetisi ini, penggunaan ragam bahasa formal sangat membantu menyampaikan pesan dengan jelas dan memberikan kesan serius terkait urgensi partisipasi anak muda dalam upaya pemberantasan korupsi melalui medium film.
Dengan demikian, analisis penggunaan ragam bahasa yang ada di dalam kalimat tersebut menegaskan bahwa pemilihan ragam bahasa yang tepat sangat penting dalam menentukan kejelasan, kesan, dan efektivitas komunikasi, terutama ketika menangani isu yang memerlukan seriusitas dan kesadaran akan pentingnya partisipasi masyarakat.