Aku menimang senja, dan selalu merindukannya
Duduk di kayu tua di teras rumah bersahaja,
Dalam guyuran semilir angin mengkibas rambut ikalnya
Telah memutih beberapa helai menambah pesona
Dia tersenyum padaku, padaku dia tersenyum selalu
Menyuguhkan pisang goreng yang dibuatnya dengan mesra
Hanya satu saja, untuk berdua, dan tak dipotongnya
Katanya: ini seperti kita
Lalu aku menikmati wajahnya, dengan memandang secara sempurna