PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring semakin canggihnya teknologi dan kemajuan zaman industri ritel di Indonesia mulai berkembang, ada semakin banyak mini-market, supermarket, dan hypermarket. Ada efek positif dan negatif terhadap kota-kota kecil di sekitarnya dari ekspansi cepat bisnis ritel seperti mini-market di desa-desa. Pandangan publik tentang penurunan jumlah pelanggan dan penjualan juga dipengaruhi oleh kenaikan pasar kontemporer seperti Indomart dan Alfamart. Pertumbuhan pesat pasar kontemporer, yang secara signifikan mempengaruhi kelangsungan hidup pasar konvensional, yang pada dasarnya adalah pasar individu kecil, adalah persaingan yang harus dihadapi perusahaan kecil. Â Namun, tidak seperti pasar tradisional yang masih sibuk dan memiliki sejumlah pembatasan terkait manajemen, yang membuat mereka bahkan kurang efisien, pasar modern dikelola secara profesional dan memiliki semua kemudahan.
PEMBAHASAN
Strategi Toko Kelontong Dalam Menghadapi Tantangan Keberadaan Minimarket
Terdapat banyak dampak dari timbulnya perkembanga minimarket di era saat ini maupun di masa yang akan datang. Karena tidak dapat dipungkiri bahwasannya zaman yang sudah berkembang dan maju. Segala sesuatu atau pun keinginan dapat dengan mudah kita lakukan hanya dengan sebuah teknologi yakni sebuah gawai. Mulai dari yang tua hingga yang masih anak-anak semuanya pintar menggunakan gawai. Terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penjual toko kelontong agar dapat bersaing dengan pasar modern (minimarket) yaitu dengan cara membuat suatu perubahan dalam strategi pemasarannya, yakni dengan cara meningkatkan tingkat penjualannya agar dapat mampu bersaing serta prospek kerjanyapun dapat terjaga dengan baik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh para penjual toko kelontong. Pertama, dalam penyediaan barang dagang seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau keinginan konsumen, hal ini dapat dilakukan melalui survei terhadap barang atau kemasan.
 Kedua, penataan barang harus dilakukan secara rapi dan sepadat mungkin agar susunan toko terlihat menarik oleh pembeli dan mendorong pembeli untuk melakukan transaksi. Ketiga, penetapan harga alangkah baiknya disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini bisa dapat disesuaikan dengan merk produk yang sedang dijual. Keempat, memberi pilihan harga bagi para konsumen, yakni dengan menyediakan produk yang sama dengan harga, merk, dan kemasasn yang bervariasi, sehingga pembeli dapat lebih mudah menentukan pilihannya.
Kelima, memasang harga di depan toko. Hal ini merupakan salah satu bentuk strategi iklan atau promosi yang dapat dilakukan oleh para pedagang toko kelontong. Keenam, Â menyediakan tempat yang nyaman dan memiliki ruang gerak yang cukup dengan menata barang serapi dan seefesien mungkin agar pembeli tidak sampai antri. Ketujuh, toko kelontong dapat melakukan strategi dengan cara penurunan nilai harga, cara ini dapat berhasil apabila pesaing besar tidak menyerang balik. (Kotler Keller, 2014: 324)
Karena nilai kualitas produk barang kita harus yakin bahwa sama baiknya meskipun terdapat perbedaan harga. Jumlah konsumsi kadang-kadang dapat ditingkatkan melalui kemasan atau rancangan ulang produk. Ukuran kemasan barang yang lebih besar terbukti dapat meningkatkan jumlah produk yang digunakan konsumen pada satu saat tertentu.
Dalam permasalahan memuasakan kebutuhan pelanggan, pemilik toko dapat menarik perbedaan antara pemasaran responsif, pemasaran antisipatif, dan pemasaran kreatif. Pemasara kreatif menemukan dan menghasilkan solusi yang tidak diminta pelanggan tetapi direspons secara antusias oleh konsumen. Pemasar responsif menemukan kebutuhan yang dinyatakan dan mengisinya. Pemasar antisipatif melihat apa kebutuhan yang dibutuhkan konsumen dalam waktu dekat.
Dalam memulai strategi, strategi umum yang cocok dengan pemilik toko kelontong adalah strategi serangan frontal menyamai produk, kualitas, ataupun harga yang lebih terjangkau. Strategi pengikut-pasar juga banyak di gunakan Perusahaan. Karena strategi ini lebih banyak disukai mudah diikuti dan tidak menantang pemimpin pasar. Suasana dalam industri ini menentang pengambilan pangsa pasar secara jangka pendek karena strategi ini hanya memprovokasi pembalasan.
Sebagian besar Perusahaan memutuskan tidak mencuri pelanggan Perusahaan lain. Alih-alih mereka mempresentasikan penawaran yang sama kepada para konsumen, biasanya dengan meniru pemimpin. Pangsa pasar memperlihatkan stabilitas tinggi. Itu bukan berarti pengikut-pasar kekurangan strategi. Pengikut pasar harus tahu bagaimana mempertahankan pelanggan lama dan memenangkan pangsa pelanggan baru yang cukup. Setiap pengikut berusaha membawa kelebihan berbeda kepada sasarannya. Terutama lokasi yang strategis, layanan, pembiayaan, karena pengikut sering menjadi sasaran utama serangan penantang.
Pengikut harus tetap mempertahankan biaya manufakturnya tetap rendah dan kualitas produk dan jasanya tetap tinggi. Terdapat pembedaan empat strategi umum, pemalsu, meniru produk dan menjualnya di pasar gelap atau melalui penyalur. Cloner atau pengeklon mengemulasi produk, nama, dan kemasan dengan sedikit variasi. Peniru, lebih ke menyamai segala ciri khas dari pemimpin. Pengadopsi, mengambil produk pemimpin dan mengapdatasinya atau memperbaikinya. Biasa nya  apa yang dihasilkan pengikut hasilnya lebih kecil dari pemimpin.