Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop Pilihan

Beraninya Singapura Mencampuri KRI Usman-Harun

7 Februari 2014   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 1919 3

Pengeboman yang dilakukan keduanya bukan tidak beralasan. Peristiwa ini terjadi saat Konfrontasi Ganyang Malaysia sebagai protes Presiden Soekarno akan keinginan Federasi Malaysia untuk menggabungkan Brunei Darussalam, Sarawak dan Sabah ke dalam federasinya. Soekarno menganggap ini adalah bentuk kolonialisme dan imperialisme. serta Federasi ini terkesan mendukung berbagai pergolakan yang mengancam keamanan dan pemberontakan dalam negeri. Maka setelah dikomandokannya dwikora, Soekarno membentuk tim sukarelawan yang bertugas menyabotase kepentingan-kepentingan Malaysia di Singapura. Singapura sendiri berada pada pihak federasi. Usman dan Harunlah sebagai anggota KKO (korps komando operasi) yang kemudian dikirim ke Singapura dan melakukan pengeboman tersebut. Keduanya akhirnya tertangkap dan berakhir di hukum gantung oleh Singapura.

Usman dan Harun tentu saja menjadi pahlawan yang sangat berjiwa besar dan sangat nasionalis untuk rakyat Indonesia. Keduanya melakukan hal tersebut demi kepentingan membela negara dan mempertahankan kedaulatan NKRI. Maka pantaslah keduanya mendapat gelar pahlawan nasional. Pemberian nama KRI Usman-Harun ini menjadi suatu cara menghargai jasa pahlawan yang rela berjuang membela negara meskipun berakhir dengan hukuman gantung. Pemberian nama tersebut bahkan tak seberapa dengan tindakan mereka membela negara.

Tindakan singapura ini tentunya wajar saja, tetapi hanya berlaku untuk negaranya. Singapura sepertinya tidak melihat sebaliknya, Usman-harun menjadi pahlawan bagi Indonesia. Dan Singapura wajib menghargai kebijakan Indonesia. Lagipula, kurang etis rasanya Singapura mencampuri urusan dalam negeri Indonesia sampai-sampai meminta penggantian nama kapal perang RI. Atas nama negara yang bersahabat, agaknya Singapura terllu berlebihan sampai ikut mencampuri hal seprivat pemberian nama. Memangnya ada hubungan kapal perang tersebut dengan Singapura? Apa singapura berniat melihat KRI Usman-Harun itu berkunjung ke negaranya?

Sebenarnya kapal KRI Usman-Harun ini masih belum tiba di Indonesia. TNI AL akan menerima tiga kapal kelas fregat ringan yang dilengkapi dengan persenjataan terbaru buatan inggris. Ketiganya diberi nama KRI Bung Tomo yang akan didatangkan Juni 2014. Kemudian disusul KRI John Lie dan KRI Usman-Harun. Namun mendadak pemberian nama KRI Usman-Harun ini jadi pembicaraan media Singapura karena protes yang ditunjukkannya.

Kita berharap pemerintah bijak menanggapi sikap “lebay” Singapura ini. Pemerintah Indonesia harus tegas biar tidak mudah dikutak-katik ataupun dikomandoi negara lain secara tidak langsung. Semoga pemerintah sadar dengan beberapa peristiwa belakangan ini yang mana negara lain bertindak seakan sedang mengancam kedaulatan Negara Ini dan menunggu titik lemahnya.

referensi:

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/02/07/protes-singapura-soal-kri-usman-harun-menlu-ri-kita-catat-keprihatinan-singapura

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun