Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pada-Mu

23 Januari 2014   02:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 24 1

Pada Mu yang Maha Kuat

Kami merengek kekeringan saat Panas

Kami menangis meminta hujan saat kekeringan

Kami berubah memilukan kala kelaparan

Kami jua yang berkeluh-kesah ketika kekurangan

PadaMu yang Maha Esa

Kami bahagia, Lupalah kami KuasaMu

Kami tertawa, Luputlah kami PasaMu

Engkau Sapa, Tulilah kami terhadap suara

Makhluk tercela lupa Kuasa yang Esa

PadaMu yang Maha Kuasa

Gunung pun muntah melihat makhluk tercela

Air bah menggenang hendak menyapu cela

Jembatan runtuh dan Ruas jalan ikut rapuh jua

Melengkapi derita makhluk tercela

Lalu kini sadar siapa yang berkuasa?

PadaMu yang Maha Kasih

Tak layak kami Memohon apalagi Menuntut

Apalah yang pantas bagi si buta saat Engkau Ajak Bersua?

Apa jualah yang pantas untuk si tuli saat Engkau Panggil berdoa?

Inilah hidup makhluk tercela, penuh dosa dan derita

PadaMu yang Maha Pemaaf

Kini makhluk tercela itu bersimpuh

Berlutut setelah sadar telah lama angkuh

Bersujud tunduk sangat rapuh

Berdoa mengharap ampun

Walau tak Pantas, tetapi kepada Siapa lagi mengadu?

PadaMu Tuhan

Benar, Engkaulah awal dan Engkau Jualah Akhir

Sembah sujud kami mengharap KemurahanMu

Bangunkan kami saat Tertidur atas kenikmatan duniawi

Genggam tangan kami saat hendak berbalik arah dari Mu

Sebab kami hanya makhluk cela dan rapuh

Ajarkan kami bersyukur dan selalu Berteguh hati kepada Mu

Inilah doa kami, Para HambaMu yang sering lupa diri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun