Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Perlahan, Dangdut Tamat di Televisi!

3 Agustus 2014   09:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:33 479 8

Eksistensi suatu program pada Jadwal Acara televisi memang berubah dengan sangat cepat mengikuti selera pemirsa televisi. Penonton sebagai juri sekaligus penentu bertahannya suatu acara televisi secara otomatis memainkan peranan penting apakah suatu tayangan akan berlangsung lama atau berhenti tayang dengan cepat. Banyaknya sinetron yang pada akhirnya ‘dipaksa’ tamat dan beraneka ragam acara televisi yang hanya menghiasi layar kaca dengan jumlah episode yang sangat minimmenjadi korban karena tidak sesuai dengan selera pemirsa televisi.

Di kala Rating dan share yang menjadi tolok ukur bertahannya suatu acara televisi, maka Kreator dan pihak produksi pun harus memutar otak dan mengamati perkembangan selera masyarakat penikmat hiburan layar kaca secara kontiniu. Sehingga berbagai program televisipun berregenerasi dan diperbaharui secara berkala demi mendapatkan perhatian dari pemirsa televisi. Tak peduli dengan layak atau tidaknya suatu acara televisi ataupun edukatif atau tidak yang penting mampu mendulang banyak perhatian, maka acara tertentu akan tetap dipertahankan. Bahkan walaupun mendapatkan teguran dari KPI sekalipun tak akan mengurungkan niat Pelaku televisi untuk menghentikan suatu tayangan apabila masih bisa dimanfaatkan sebagai ladang duit. Lain hal jika tidak mendapatkan rating yang bagus, maka tak peduli akan sebagian kecil penonton yang menyukai acara tersebut, Pihak produksi akan segera memangkasnya!

Selera masyarakat yang sangat dinamis dan senantiasa mencari hiburan baru gratis dari televisi pun menimbulkan trend baru program televisi dari masa ke masa. Tahun lalu, Dangdut merajai hampir semua acara televisi yang diprakarsai oleh Shoimah dan kawan-kawan di acara YKS. Setelah mendominasi seluruh program acara televisi selama setahun, acara ini menasbihkan diri sebagai acara televisi paling popular sepanjang tahun 2013 bahkan hingga di awal tahun 2014 masih mampu menunjukkan taring pada persaingan merebut rating dan share. Sontak, semua program televisipun secara latah menjadikan acara ini sebagai kiblat hingga hampir tak ada satupun televisi yang tidak pernah menayangkan dangdut. Reality Show, Talkshow, Kuis dan sebagainya pun disisipi musik dangdut dengan aneka goyangan khas. ‘syndrome Yks’ pun merambah kemana-mana baik media sosial hingga media-media lainnya. Namun dikarenakan konten acara yang semakin ‘tidak waras’ akhirnya Acara yang harusnya dijadwalkan akan ditayangkan di acara Sahur tahun ini harus dihentikan oleh KPI.

Walau secara keseluruhan materi dari acara andalan di  Jadwal Trans Tv ini terbilang penuh dengan aksi ‘Bully’ dan komedi sarkastik sehingga bisa dikatakan kategori tak layak tayang, namun YKS membawa pengaruh positif yakni mengangkat kembali dangdut ke permukaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun