Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Marshanda, Produk Eksploitasi anak?

6 Agustus 2014   05:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:18 1421 6

Adriani Marshanda kembali menarik perhatian masyarakat dengan kasus pertikaiannya terhadap ibu kandungnya sendiri,Riantyi Sofyan. Setelah beberapa minggu lalu, artis yang akrab disapa Chaca ini mengejutkan media dengan gugatan cerainya kepada suami, Ben Kasyafani. Lengkap dengan perebutan hak asuh anak dan penampilannya yang menanggalkan hijab di Video curahan hatinya di Situs berbagi Video, Youtube. Kini bintang sinetron, penyanyi, presenter dan motivator ini kembali dengan berita yang tak kalah heboh yakni pengakuan dirinya yang telah ‘dipasung’ selama delapan hari di Rumah Sakit oleh ibu kandungnya sendiri. Tak hanya itu, pemeran Lala di sinetron Bidadari inipun mengaku disuntik obat penenang dan dikawal oleh preman-preman sewaan ibunya. Mendapat perlakuan demikian, Marshanda membawa kasus tersebut ke jalur hukum melalui bantuan pengacara OC Kaligis.

Sedikit flash back, pada tahun 2009 lalu Marshanda juga pernah diduga mengalami depresi dengan beberapa videonya yang dipublish di Youtube yang berisikan curahan hatinya kepada beberapa temannya yang membullynya. Dalam video berdurasi tiga menitan tersebut, Chacha bahkan menyebut nama beberapa temannya yang menjauhi dan bahkan tidak akrab dengannya. Singkatnya Video yang sudah banyak di re-Upload oleh pengguna Youtube ini menggambarkan seorang Marshanda yang menjadi sosok dijauhi dan tidak memiliki teman di sekolahnya ketika masih duduk di Sekolah Dasar. Marshanda yang biasa tampil manis di berbagai sinetron yang dibintanginya mendadak menjadi seorang remaja yang emosional dalam video tersebut. “Gue nggak punya temen,gue struggle kayak orang gila di sekolah gue sendiri” begitu ungkapan Chaca dalam cuplikan video tersebut. Saat itu Marshanda memang sudah lumayan jarang tampil di layar televisi. Jika biasanya setiap tahun Dia aktif membintangi sinetron, maka tahun 2009 tampaknya Cha-cha sepi job dan jarang diliput media. Sehingga sekali muncul ke media pemberitaan, Marshanda langsung membawa berita heboh. Setelah itu mantan bintang cilik ini kembali menjadi sorotan media dan Ia segera mengubah tampilannya menjadi lebih religious dengan mengenakan Hijab.

Ternyata tak hanya penampilannya saja yang berubah, Marshandapun tampak lebih dewasa di setiap kehadirannya di layar televisi. Tak main-main, bermodalkan ketegarannya menghadapi pemberitaan media terkait video yang diunggahnya tersebut akhirnya Marshanda banting setir menjadi seorang motivator dan menikahi Ben Kasyafani. Tiap kali diundang di acara televisi, Marshandapun tampil berceramah untuk memotivasi jiwa-jiwa yang labil. Selain itu, Ia masih sempat membintangi sinetron Karunia di tahun 2012. Namun popularitas Marshanda tak seperti dulu lagi. Kehadiran pesinetron-pesinetron baru yang lebih fresh seperti Nikita Willy perlahan menggeser posisi Marshanda dari gelar ratu sinetron. Berita mengenai Marshandapun sangat sedikit di media-media showbiz. Hingga akhirnya Marshanda kembali menjadi pusat perhatian dengan berita perceraiannya, video curahan hatinya di Youtube(lagi) hingga pertikaiannya dengan Ibu kandungnya.

Marshanda memulai karirnya sejak kelas satu SD menjadi bintang iklan. Kemudian menjadi pemain utama di sinetron Bidadari. Popularitasnya kian melejit dan karirnya di dunia sinetron semakin berkembang seiring pertumbuhan usianya. Puluhan judul sinetron telah dibintanginya seperti Kisah sedih di hari Minggu, Kisah Kasih Di Sekolah, Adam dan Hawa, Putri yang Terbuang, Bidadari2 dan masih banyak lagi. Tak diragukan lagi, Marshanda memang telah memiliki nama besar di Industri hiburan tanah air sejak Ia masih belia.

Namun popularitas Marshanda yang sudah diraihnya sejak kecil tak otomatis membuatnya menjadi idola teman-temannya. Terbukti dari pengakuannya di video yang diunggahnya di tahun 2009. Tak hanya itu, Marshanda sepertinya telah kehilangan masa-masa kecilnya dengan kasus perceraian orang tuanya. Lebih lanjut, Marshanda tampak kesepian dan tidak memiliki tempat curahan hati untuk sekedar berbagi mencari solusi setiap permasalahannya. Hal ini jelas terbukti dengan curhatannya yang dilampiaskan di Youtube. Bahkan kasus perceraiannya yang baru-baru inipun dituliskannya dalam bentuk Puisi berisi untuk dilihat semua orang di situs Youtube. Terkesan tak ada yang bisa dipercayainya untuk berbagi, Youtube tampaknya menjadi teman intim Marshanda daripada manusia, bahkan keluarganya sendiri.

Kegagalan Marshanda mengelola emosinya, sehingga mengumbarnya ke media sosial tentunya sangat ironis dengan profesinya sebagai Motivator. Di saat Chaca berceramah mendorong orang untuk mampu lebih legowo dalam menghadapi problema hidup yang terjadi, Dia sendiri malah tak mampu untuk merealisasikannya. Apakah masih layak dikatakan motivator, ketika diri sendiri saja tidak dapat ditangani? Atau mungkin saja Marshanda selama ini hanya berusaha tegar dengan bertopeng menjadi motivator untuk menutupi permasalahannya dari depan media. Hingga saat tak terkontrol lagi, Marshanda kembali ke jatidirinya yang dulu masih labil pada tahun 2009, maka muncullah kembali video yang hampir sama di Youtube.

Mengapa masih ke Youtube? Padahal Chaca memiliki keluarga sendiri yang seharusnya bisa dijadikan sandaran untuk berbagi segala keluh dan kesah. Inilah yang mungkin tidak dimiliki olehnya. Walaupun karirnya mulus dan bintangnya kian bersinar hingga diposisikan sebagai artis papan atas, tetaplah Marshanda seorang wanita yang tidak bisa hidup sendirian dan senantiasa membutuhkan dukungan dari orang terdekat, terutama keluarga. Keluarga sudah seharusnya menjadi ‘telinga paling lebar’ untuk mendengarkan setiap keluh kesah anggotanya, khususnya anak-anak. Dan orang tua harusnya lebih peka terhadap apa saja yang terjadi kepada anaknya. Tak peduli anaknya seorang artis, atau presiden sekalipun.

Hal inilah yang mungkin tidak didapatkan oleh seorang Marshanda. Walau sudah membantu perekonomian keluarganya sejak kecil, Marshanda telah kehilangan moment-moment kebersamaan dengan keluarganya. Atau Orangtuanya yang kurang peka dengan permasalahannya, sehingga Chaca lebih memilih memendam daripada mengadu kepada orang tuanya yang memang telah bercerai. Di saat masalah-masalahnya sesak dan tak terbendung lagi, pelampiasan yang dipilihnyapun pada akhirnya bermuara pada Youtube yang disaksikan oleh semua orang. Entah untuk mempermalukan keluarga atau dirinya sendiri, hanya Chaca lah yang tahu.

Penulis sangat termotivasi dengan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang pernah diwawancarai oleh Dedy Corbuzier di Hitam Putih terkait hubungannya dengan keluarga. Ahok mengaku sesibuk apapun beliau, tak seharipun terlewati tanpa menelepon Ibunya. “Setiap pagi saya harus menelepon Ibu Saya biar tenang bekerja. Berbicara walau hanya 3 atau 5 menit untuk memastikan keadaanya” begitu kira-kira kutipan wawancara Ahok.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun