Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Reza Rahadian Akan Menjadi Sejarah Perfilman Brunei Darussalam

17 Agustus 2014   01:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:22 453 0
[caption id="" align="aligncenter" width="422" caption="Reza Rahadian di Pendekar Tongkat Emas (image/muvilla.com)"][/caption]

Berbeda dengan industri pertelevisian yang krisis tayangan berkualitas, Industri perfilman Indonesia saat ini sedang menggeliat. Terbukti dari jumlah produksi film-film berkualitas yang berhasil menjadi box office di bioskop. Tak hanya segi penjualan yang meningkat, film-film Indonesiapun mulai mendapat atensi dari dunia Internasional. Tak hanya satu atau dua, beberapa film Indonesia sudah pernah dipercayakan untuk menjadi film Pembuka di Festival Film Internasional seperti Sundance film Festival,Toronto International Film Festival hinggaFestival De Cannes. Beberapa diantaranya adalah The Raid, What They Don’t Talk About When They Talk About Love, 207, Laskar Pelangi,Pasir Berbisik dan masih banyak lagi . Perkembangan film Indonesia juga semakin diminati oleh negara lain dan dibuktikan dengan keberanian sineas Indonesia menayangkan filmnya di beberapa negara sekaligus. Sebut saja Film Habibi Ainun, Tenggelamnya Kapal Van Der Wjick dan 99 Cahaya Di Langit Eropa yang ditayangkan di beberapa negara. Jika beberapa tahun lalu, Industri perfilman didominasi oleh tema horor ‘esek-esek’ yang lebih terfokus pada eksploitasi tubuh pemeran-pemeran yang seksi, maka kini Produser Film tampaknya semakin mempedulikan kualitas dan kemampuan akting para aktor/aktrisnya. Sehingga film-film yang dilayangkan ke bioskop lebih atraktif, hidup dan ide ceritanya mengalir.

Hal ini tentu saja didukung oleh kekuatan akting para pemainnya. Aktor/aktris dengan kualitas akting yang luar biasa pun bermunculan dan tumbuh seiring produksi film yang kian meningkat. Salah satu aktor yang paling populer dan sarat akan prestasi dikarenakan kemampuan aktingnya yang mumpuni adalah Reza Rahadian.

Jika pada periode 1990-an Industri Perfilman Indonesia memiliki aktor-aktor kawakan seperti Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, Mathias Muchus hingga Slamet Rahardjo yang mana aktor-aktor ini selalu mampu memerankan peran apapun dengan sangat baik. Maka di era sekarang, Reza Rahadian mungkin menjadi salah satu pengganti yang mampu atau bahkan lebih baik merepresentasikan diri sebagai sosok aktor paling berkualitas yang dimiliki Industri hiburan Indonesia saat ini. Sejak penampilannya yang memukau di Film Perempuan Berkalung Sorban (2009), aktor kelahiran 5 Maret 1987 ini memang menjadi salah satu kunci sukses sebuah film dari segi pemasaran dan kualitas. Memenangkan penghargaan sebagai Aktor Pendukung Terbaik di film yang dibintanginya sama aktris Revalina S Temat ini, Reza menjadi incaran produser-produser film Tanah air.

Dari sekian banyaknya aktor Indonesia Reza menjadi aktor paling produktif dengan rata-rata bermain di empat judul film setiap tahunnya. Dan hampir semua film yang dibintanginya mampu mendulang sukses serta menjadi box office di bioskop tanah air. Beberapa diantaranya adalah 3 Hati dua dunia, Satu Cinta(2010) dimana kehebatan akitingnya di film ini diganjar sebagai Aktor terbaik di FFI 2010, Hafalan Shalat Delisa (2011) yang mana Ia sukses berperan sebagai seorang ayah dari anak korban tsunami Aceh, Perahu Kertas (2012), Habibie Ainun(2012) juga sukses menjadi salah satu film bioskop terlaris di Indonesia dan mengukuhkan Reza sebagai Aktor terbaik di Indonesia Movie Awards 2013, Tenggelamnya Kapal Van der Wjick (2013) juga menjadi box office dan di tahun 2014 ini, Reza telah menyelesaikan syuting sebanyak tiga film besar. Di antaranya Ketika Tuhan Jatuh Cinta, Pendekar Tongkat Emas dan Yasmine yang akan segera rilis di bioskop dalam waktu dekat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun