Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama

Susahnya Trans Tv Move on dari YKS dan Tv Kita yang Tertidur

24 Agustus 2014   16:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:42 7971 20

Trans Tv mungkin menjadi stasiun televisi yang paling banyak mendapat perhatian di tahun ini. Fenomenalnya acara YKS menjadi tonggak kemunculan banyaknya acara sejenis yang berformat sama sekaligus mengundang banyak peringatan dari KPI dan protes dari masyarakat pecinta tayangan televisi di tanah air. Sukses besar YKS sebagai acara unggulan, menjadi modal utama bagi televisi yang tergabung dalam Transmedia ini untuk merajai persaingan perolehan rating dan share. Setahun penuh menjadi televisi paling banyak ditonton, akhirnya Trans TV harus rela melepas kedigjayaannya dengan berakhirnya variety show YKS setelah melakukan penghinaan kepada Benyamin Sueb. Pelanggaran yang dilakukan acara ini juga terbilang tercela dengan menyamakan manusia seperti hewan. Kini, YKS tinggal kenangan saja bagi Trans TV dan tidak akan ditayangkan lagi selama-lamanya seperti janjinya kepada KPI.

Pada kenyataannya, salah satu anggota grup Transcorp milik Chairul Tanjung ini tak melepas YKS begitu saja. Sadar dengan potensi besar acara tersebut, strategi yang diterapkan kemudian adalah memproduksi acara yang berformat sama dengan nama yang berbeda. Sedikit berbeda dengan Stasiun televisi saudaranya, Trans7 yang dulu mengubah Talkshow arahan Tukul Arwana Empat Mata menjadi ‘Bukan Empat Mata’, untuk mengelabui KPI dan penonton acara YKS di daur ulang dengan nama Ngabuburit yang ditayangkan selama bulan ramadhan. Semua pengisi acara YKS diboyong ke acara ini dan segala materi serta format acara persis sama. Sayangnya, kemunculan serial india di ANTV menjadi tamparan keras bagi acara yang menjual musik dangdut dan komedi sarkastik ini. Berharap seperti YKS yang mengawali suksesnya di bulan Ramadhan 2013, Ngabuburit ternyata gagal dan tidak mampu bersaing dalam perolehan rating televisi. Padahal menurut penulis, Trans TV pasti sudah menyiapkan nama baru untuk acara ini usai Ramadhan jika saja sukses meraup penonton. Seperti Yuk Kita Sahur menjadi Yuk Keep Smile, kalau Ngabuburit apa ya?

Melempemnya acara Ngabuburit akhirnya membuat Trans TV tak jadi memproduksinya pasca lebaran. Melihat selera masyarakat yang tengah tergila-gila dengan kisah Pandawa dan Kurawa di Mahabharata Antv, akhirnya Trans TV mencoba peruntungannya dengan menayangkan versi lokal bertajuk Ksatria Pandawa Lima. Acara inipun tak jua menuai banyak pemirsa malah tak mampu bersaing dengan sinetron lainya, rating dan share yang bobrok semakin memperpanjang susahnya jalan Trans Tv meraup sukses yang sama saat di YKS.

Kemudian yang paling ‘baru’ muncullah variety show Happy Happy yang mengisi slot Prime time Trans TV. Kata baru sengaja diberi tanda kutip, karena sebenarnya acara ini tak ubahnya seperti YKS lagi dan lagi. Pengisi acara sama, tata panggung dan studio sama, format acara full ala YKS. Mulai pukul 20.00 dan berakhir semaunya hingga bosan. Pengisi acara yang sama tentu saja sudah jelas materinya ke arah mana. YKS tampaknya telah abadi dan menutupi kemunculan ide baru dari tim kreatif Trans TV. Entah mengapa Trans TV tak bisa move on dari acara ini.Walau acara Ngabuburit yang berformat sama tak mampu menaikkan pamornya, Trans Tv tak mau jera dengan menayangkan Happy-Happy. Cover berganti, format abadi! Inilah mungkin ungkapan yang cocok untuk program program Trans TV yang mengarah ke YKS. Suatu usaha keras yang berujung pembodohan pemirsa tv!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun