“Sudahlah! Aku memang naif dalam berbicara cinta, ku gambarkan kesederhanaan di antara hiruk-pikuk orang bicara modis, sementara aku terbawa suasana, terseret pada kebimbangan. Malu saat orang bicara tentang kau yang kolot, ketinggalan zaman,” tutur Murdin, menepis sunyi, saat ketegangan memberontak membuat hati tak karuan.