Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dinilai Tertinggal dalam Dua Debat yang Diselenggarakan KPU, Kubu Prabowo Selenggarakan Debat Sendiri

21 Juni 2014   02:41 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:56 163 3
Komisi Pelmilihan Umum (KPU) adalah lembaga negara yang bertugas  untuk menyelenggarakan Pemilu kepala daerah, anggota legislatif, sampai kepala negara (Presiden). Dengan demikian, KPU ini memiliki kewenangan penuh untuk menjalankan program-programnya dalam menyelenggarakan Pemilu. Dan termasuk juga dalam menyelenggarakan debat Capres dan Cawapres.

Seperti yang diketahui, KPU telah menyelesaikan dua debat dari lima debat yang telah ditetapkan. Dari dua debat yang telah diselenggarakan tersebut, banyak pengamat yang menilai bahwa kubu Jokowi-JK lebih unggul dalam memaparkan visi-misinya dibandingkan kubu Prabowo-Hatta. Misalnya saja dalam debat pertama, kubu Prabowo-Hatta menyinggung sistem ekonomi yang sekarang salah urus. Padahal Menko Perekonomian yang bertanggung jawab adalah Hatta Rajasa, yang notabene menjadi pendamping Prabowo dalam debat tersebut.

Kemudian, yang juga dinilai melemahkan kubu Prabowo adalah pada depat Capres yang kedua. Prabowo dengan gamblang memaparkan angka kebocoran APBN yang validitasnya dipertanyakan. Hal itu dikarenakan adanya penyangkalan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan KPK, yang mana keduanya diklaim menjadi sumber referensi data yang dipaparkan Prabowo. Bahkan, beberapa saat setelah selesai debat yang kedua tersebut, Hatta Rajasa pun langsung mengklarifikasi kesalahan data yang dipaparkan Prabowo.

Selain itu, yang dinilai paling melemahkan kubu Prabowo adalah pernyataan Prabowo yang berkesan tidak menganggap apa yang telah dirumuskan tim penasehatnya. Dan dengan mengejutkan, Prabowo malah sangat setuju dengan jawaban yang dilontarkan Joko Widodo.

Sadar kubunya "kalah telak" dalam debat yang diselenggarakan KPU, pihak Prabowo pun akhirnya selenggarakan debat sendiri. Dikatakan demikian karena debat tersebut diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin), yang mana para petingginya adalah dari keluarga Bakrie. Namun, seolah kurang percaya diri dengan konsep debat yang diselenggarakannya, beberapa menit jelang diselenggarakan debat tersebut, konsepnya berubah menjadi Dialog Kadin.

Acaranya pun akhirnya menjadi tak semenarik yang diperkirakan. Sepanjang acara hanya berupa pemaparan visi-misi ekonomi Prabowo-Hatta. Karena tidak ada lawan debat, Prabowo-Hatta pun leluasa berkampanye.

Seolah mengaku tertinggal dari kubu Jokowi-JK, dalam melakukan kampanyenya, kubu Prabowo-Hatta seolah "menghalalkan segala cara". Hal itu termasuk menyelenggarakan acara debat yang dinilai "tidak jantan", karena terlihat dengan jelas ketidak fairan dalam menyelanggarakan acara debat tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan acara debat tersebut hanyalah bentuk kampanye terselubung dari pihak Prabowo-Hatta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun