Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ada Apa Antara Perempuan dan Guci?

11 Juli 2012   11:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04 335 1
ADA APA ANTARA PEREMPUAN DAN GUCI?

Ada apa antara perempuan dan guci? Apa ini tentang karakter perempuan yang suka guci sebagai barang antik? Sepertinya banyak juga lelaki yang suka guci! Atau pembahasan ini tentang guci dan perempua sebagai sesuatu yang unik? Mungkin juga sih! Atau tentang rahasia berharga antara keduanya? Rahasia apa ya? Nah, mari kita mulai dengan dengan sebuah kisah nyata tentang perempuan!

Suatu ketika, di pinggir jalan terdengan suara, “Suit….suiiit…., hai cewek…., mau kemana tu?!”. Begitulah kalimat yang terlontar dari sebagian lelaki yang melihat perempuan dengan pakaian ketat ketika lewat di depannya.

“Assalamu’alaikum…..”, sebaliknya ini adalah ungkapan yang terlontar dari mulut sebagian besar lelaki terhadap seorang perempuan yang berpakaian sopan dan tidak ketat. Meskipun tidak bisa dipastikan  apakah ungkapan salam itu tulus diucapkan atau tidak, yang jelas ungkapan tersebut bernada positif. Tidak sama dengan contoh peristiwa yang pertama.

Dari kisah nyata inilah tersirat sebuah rahasia berharga. Rahasia berharga tersebut adalah mengenai aurat. Dari contoh di atas terlihat jelas bahwa perempuan yang menutup aurat akan lebih beruntung daripada yang tidak menutup aurat baik secara jasmaniah maupun rohaniah. Secara jasmaniah, keuntungan menutup aurat yaitu terlindung dari ancaman bahaya orang-orang yang berhasrat jahat, terhindar dari kata-kata yang tidak enak didengar, dan sebagainya. Di sisi lain, secara rohaniah keuntungan menutup aurat berupa selalu mendapat salam dan do’a keselamatan melalui orang yang memberi ucapan salam, dan secara tidak langsung orang yang menutup auratpun akan merasa nyaman serta telah menjalankan perintah agama.

Jika dilihat lebih jauh lagi, pada saat sekarang ini banyak yang memahami bahwa menutup aurat sudah sama halnya dengan memakai kerudung. Sedangkan makna sebenarnya adalah menutup dengan benar-benar menutup sehingga tidak nampak lagi indahnya lekuk tubuh atau body seorang perempuan. Maka dari itu, untuk memperjelas hal tersebut, berikut sedikit uraian mengenai beda menutup dengan membungkus.

Sebagaimana tercantum dalam QS. An-Nur: 31, jelas sekali bahwa perempuan diwajibkan menutup auratnya bukan membungkus. Menutup sangat jauh berbeda maknanya dengan membungkus.

Lalu, apa kaitannya dengan guci ya?

Kaitannya, perempuan, menyukai guci, dan memiliki karakter unik seperti guci, persoalan menutup aurat tersebut untuk lebih mudah dipahami dapat dianalogikan seperti sebuah guci. Berikut analoginya.

Seperti sehelai kain yang dilingkupkan di atas sebuah guci, jika kainnya tebal dan rapat maka mata yang memandag tidak akan dapat menerka apa benda yang terdapat di bawah lingkupan kain tersebut. Namun, sebaliknya jika sehelai kain transparan dilingkupi di atas sebuah guci atau kain tebal dan rapat dibungkuskan dengan ketat pada guci tersebut, maka semua orang yang melihatnya akan dapat menerka bahwa benda di dalam kain tersebut adalah sebuah guci karena tampak jelas bentuknya.

Hal ini tak ubahnya dengan perempuan, jika perempuan berpakaian menutup aurat maka ia akan terjaga karena lekukan indah tubuhnya tidak tampak sehingga tidak menarik hasrat lawan jenisnya. Sebaliknya, perempuan yang hanya membungkus aurat –berpakaian ketat dan atau transparan, maka sesungguhnya ia terancam akan bahaya besar karena lawan jenis yang melihatnya akan terkesima dan bahkan bisa saja bangkit birahinya dan berniat senonoh.

Perempuan juga sangat dikenal sebagai perhiasan dunia, maka jika dianalogikan dengan sebuah perhiasan seperti serangkaian accessories, yang lebih berharga adalah accessories yang berada di dalam etalase tertutup sebuah toko. Sementara yag dijual di emperan jalan adalah accessories yang harganya sangat murah dan mudah dijamahi oleh siapapun yang lalu lalang di depannya. Jadi, begitulah teramat sangat pentingnya menutup aurat bagi perempuan.

Apalagi mengenai kerudung, banyak perempuan sekarang yang memakai kerudung hanya sebagai model bukan untuk menutup aurat. Mereka memakai kerudung yang dililitkan ke leher dan kepala sehingga lekukan tubuh yang indah atau aurat  sebagai perhiasan dirinya tidak tertutup. Atau, kalaupun ada yang berkerudung dengan menjulurkan kerudungnya ke dada namun kerudungnya itu transparan sehingga tetap menampakkan auratnya terutama bagian leher dan pundak.

Ada sebagian perempuan yang mengatakan bahwa memakai kerudung dua lapis untuk menutup aurat adalah tindakan mubazir –padahal kerudung itu transparan jika dipakai satu lapis saja, sementara mereka memakai kerudung transparan tersebut hanya sati lapis dan auratnya sudah pasti tidak tertutup. Maka, mari kita pikirkan manakah yang lebih mubazir?

Nah, itulah rahasia berharga tang tersirat antara perempuan dan guci. Semoga bermanfaat. Amiin!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun