17 November 2012 14:38Diperbarui: 24 Juni 2015 21:103190
Selamat untuk Pak Jokowi yang telah menjadi pemenang pada pilgub Jakarta, dan salut untuk Pak Foke yang menerima kekalahannya dengan sportif dan memberikan konferensi pers dengan bahasa yang sangat sejuk. Lantas apa korelasinya dengan dunia analisa saham ? Saat memberikan seminar InvestorPemenang tanggal 15 September 2012 di Jakarta, sambil joke saya mengatakan bahwa Jokowi akan unggul atas Foke, karena Jokowi memakai "Indikator Rakyat" sedangkan Foke memakai "Indikator Elit". Di saham, indikator rakyat bicara tentang kesederhanaan, kemasukakalan, keterbukaan dan kemudahan dalam penerapan, namun dengan akurasi tidak  kalah, bahkan lebih unggul atas indikator elit. Indikator elit dengan output analisis yang belum tentu mujarab, pengguna analisis sudah terlebih dahulu dipusingkan dengan proses kerja analisis yang menjelimet dan seringkali terjadi perbedaan persepsi (penafsiran) analisis oleh para pemakai indikator elit itu sendiri. Karena itulah sahampemenang dan komunitas investorpemenang lebih berpihak pada indikator rakyat daripada indikator elit. Bukankah indikator teknikal adalah "sebuah perjanjian tidak tertulis" antar semua investor saham ? Bukankah semakin sederhana dan semakin dapat dinalar akan semakin banyak investor yang mengggunakannya ? Dan bukankah semakin banyak investor yang mengunakannya akan memproduksi POWER yang lebih besar dari indikator sepi pemakai lainnya, sehingga indikator rakyat menjadi sangat berpengaruh pada  pembentukan arah market ? Jadi, Pak Jokowi menjadi pemenang karena memilih berpihak pada rakyat, karena indikator ini banyak pendukungnya (pengguna).
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.