Suara anjing itu masih terngiang jelas di telinganya meskipun Razif sekarang telah berada dua kilometer jauhnya. Deru napasnya terdengar keras dan pendek. Begitupun dengan suara jantungnya yang terdengar bagaikan langkah kaki seorang yang berlari di atas sebuah papan. Kesadarannya tidak begitu baik, matanya sedikit berkunang dan kepalanya terasa berdenyut. Keringatnya mengalir deras membasahi sarung yang digunakannya untuk menutup kepala. Dia meringkuk di antara semak ilalang menunggu terbitnya fajar.
KEMBALI KE ARTIKEL