Saat ini Indonesia sedang dilanda badai krisis, bukan lagi krisis ekonomi, melainkan krisis kepemimpinan. Indonesia sangat kekurangan sosok pemimpin yang menjadi teladan bagi bangsa Indonesia. Krisis kepemimpinan itu terletak pada, krisis kredibilitas, krisis kepercayaan, krisis kekuatan untuk memmimpin dan terlebih krisis keteladanan. Kepemimpinan terutama di Indonesia kini sudah berada di posisi kritis, dimana kepemimpinan Indonesia kini dipertanyakan kredibilitas dan kapabilitasnya dalam memimpin, masyarakat kini seakan sudah kecewa dengan kepemimpinan yang ada sekarang, kekecewaan itu banyak diungkapkan dalam berbagai aksi dan berbagai ekspresi, sejenak kita menilik kejadian “bakar diri” yang dilakukan seorang mahasiswa di depan istana negara, Sondang, yang tentunya masih lekat dalam ingatan kita, menurut berbagai penuturan, hal ini dilakukan sondang karena kekecewaannya terhadap pemimpin bangsa ini sudah memuncak, dan yang masih segar dalam ingatan kita, beberapa waktu lalu di berbagai sudut kota di Jakarta terdapat spanduk yang bertuliskan “Negeri Auto-pilot” yang menurut Hamdi, Guru Besar Psikologi Politik Univesitas Indonesi, bunyi spanduk itu menunjukkan kegusaran masyarakat terhadap rezim saat ini. Masyarakat beranggapan bahwa tanpa Pemerintah pun negeri ini bisa terus berjalan. Ekonomi terus tumbuh dan rakyat masih bisa makan. “rezim ini dinilai miskin prestasi. Seolah-olah pemerintah tidur dan kehidupan berjalan seperti biasa. Inilah sinyal yang coba dikirim lewat sinyal spanduk itu. Dikutip dari www.mediaindonesia.com dan masih banya lagi ekspresi kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap kepemimpinan yang ada.