Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Delapan Pantai Dua Hari

26 Agustus 2011   04:18 Diperbarui: 7 September 2015   19:07 1514 1
Dari Tanjung Kelian kami menuju Tanjung Ular lewat Batu Balai, tanjung ular diproyeksikan akan menjadi daerah industri tin chemical dan penampungan batu bara, didekat tanjung ular kami melihat penduduk tempatan memelihara ayam Merawang yang konon merupakan keturunan ayam dari negeri Cina. [caption id="attachment_131355" align="aligncenter" width="300" caption="Batu Balai. Picture taken by Winry Marini, Muntok, March 2009."][/caption] [caption id="attachment_131510" align="aligncenter" width="300" caption="Ayam Merawang yang konon merupakan keturunan ayam dari negeri China."][/caption] Selesai makan siang singggah kerumah Pak We Mat dan We Mok kakak mak kami di Kampong Telok Rubiah, usia Pak We 92 tahun dan Mak We 81 tahun, Alhamdulillah mereka dalam keadaan sehat. Dari sana kami balik lagi ke rumah kontrakan adik kami untuk shalat dan istirahat sejenak, kami sempat lihat lokasi yang rencananya akan dibangun rumah adik kami, disebelah belakang lokasi tersebut tanahnya agak tinggi dan banyak batu besar kata orang sana batu gunung, antik. Ada yang jualan pempek udang lewat, beli, dicoba, rupanya rasanya enak, baru tahu saya :-) Jalan menuju puncak Menumbing sempit, berliku-liku dan terjal, sebelum memasuki kawasan tersebut ada gardu jaga dan ada petugas yang jaga, kami lapor dan bertanya apakah ada mobil yang turun dari puncak, kebetulan tidak ada jadi kami dapat melanjutkan perjalanan. Kondisi jalan bagus, diaspal, hutan dikiri kanan jalan masih asri dan belum tersentuh tangan jahil manusia. seperti umumnya hutan tropis, kelembaban tinggi, apalagi watu itu hujan rintik-rintik, sekali sekali kelihatan tupai, burung dan monyet melintas. Sampai dipuncak ada penginapan dan restoran, sayangnya sedang musim sepi pengunjung, dari puncak menumbing terlihat panorama kota Mentok, terutama pantainya, tanjung kelian, kota tua Mentok dan pemukiman dan perkantoran baru kabupaten Bangka Barat. Di dalam bangunan utama banyak terlihat photo dan barang barang peninggalan Bung Karno dan para pemimpin lainnya, dan salah satu photo yang dipajang adalah photo Pokme Norma adik ayah kami, surprise, sesuatu yang tidak kami sangka sangka. Kawasan ini mempunyai nilai historis bagi bangsa Indonesia dan lokasinyapun mendukung untuk objek pariwista, mudah mudahan Gunung Menumbing menjadi salah satu prioritas pemda kabupaten bangka barat untuk dipelihara dan dikembangkan. Dari Gunung Menumbing kami balik lagi ke rumah, istirahat, sholat, kemudian singgah di rumah Nek Su adik alm. nenek kami, dari rumah Nek Su langsung balik ke rumah adik kami Noviar di Pangkal Pinang. Sampai di Pangkal Pinang istirahat sebentar, buat rencana untuk keesokan harinya yaitu sarapan, ke pasar ikan pembangunan, beli terasi bangka, udang kering, lalu ke Sungai Liat dan Belinyu. Bangun pagi tanggal 08 Maret 2009, shalat subuh, sarapan ringan karena rencananya mau makan bubur ayam, sayangnya sampai ditempat jual bubur ayam, kedai tutup, rupanya komplek disekitar kedai disterilkan karena ada pejabat yang bermalam di komplek tersebut. Kami melanjutkan perjalanan menuju Pasar Ikan Pembangunan Pangkal Pinang, rencananya sih mau lihat lihat kegiatan di pasar tersebut. Kalau tadinya hanya mau melihat lihat kegiatan dan ikan yang dijual di pasar, akhirnya istri saya tergoda juga untuk beli udang, katanya udangnya bagus, segar dan murah tidak seperti di Jakarta, beli cumi, katanya cumi bangka itu top lho di super market, beli siput gonggong, katanya langka dan rasanya khas, beli daging ikan hiu totol totol atau harmer head shark, nah yang ini saya ikut nimbrung sudah lama nggak makan ikan hiu. Saya lihat banyak ikan sengkor atau tongkol laki, di Pasar Tebet Barat Jakarta sudah jarang dan malah lima tahun terakhir ini nggak pernah saya lihat, ikan sengkor enaknya dibakar lalu dimakan pakai sambal buah bacang, hmm sedap. Biar sempurna akhirnya istri saya dan adik kami Cita beli sayur dan pisang rejang juga, biar sempurna makan siangnya ... he he. [caption id="attachment_131506" align="aligncenter" width="300" caption="Tumis Kangkung pakai Udang. Picture taken by Winry Marini, Pangkal Pinang, March-2009."][/caption] [caption id="attachment_131507" align="aligncenter" width="300" caption="Siput Gonggong. Picture taken by Winry Marini, Pangkal Pinang, March-2009."][/caption] Dari pasar ikan dan pasar sayur, kami menyeberang ke tempat orang menjual ikan asin udang kering, terasi, rusip, calo dan lain lain, kakak dan adik kami di Jakarta titip udang kering dan terasi bangka. Didekat pasar ini juga dijual barang keperluan rumah tangga seperti tudung saji, sapu sabut kelapa, sapu ijuk, bubu, tanggok dan lain lain yang merupakan hasil kerajinan bangka. Saya sempat beli sikat sabut dan sikat ijuk, sikat ijuk buat membersihkan kamar mandi dan mencuci ban mobil, sikat sabut untuk gosok kaki waktu mandi, serta beli tudung saji. [caption id="attachment_131508" align="aligncenter" width="300" caption="Sikat Ijuk dan Sikat Sabut. Picture taken by Safri Ishak."][/caption] [caption id="attachment_131509" align="aligncenter" width="300" caption="Tudung Saji, kembu, bakul, raga dan yg dibawah tudung saji adalah keranjang sepeda/motor. Tudung Saji, digunakan untuk menutup makanan sebelum disajikan, akar kata "][/caption] Selesai makan siang kami menuju Sungai Liat, lewat Pantai Pasir Rebo, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Parai, terus ke Belinyu, Pelabuhan Tanjung Gudang, Pantai Romodong dan Pantai Penyusuk, terus balik lagi ke Pangkal Pinang. Pantai Pasir Rebo selayang pandang. [caption id="attachment_131511" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Pasir Rebo Pangkalpinang. Picture taken by Safri Ishak, March-2009."][/caption] [caption id="attachment_131515" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Pasir Rebo."][/caption] Pantai Tanjung Pesona selayang pandang. [caption id="attachment_131516" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Tanjung Pesona, Sungailiat. Picture taken by Winry Marini, March-2009."][/caption] [caption id="attachment_131517" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Tanjung Pesona."][/caption] Pantai Parai Tenggiri selayang pandang. [caption id="attachment_131518" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Parai Tenggiri, Sungailiat. Picture taken by Winry Marini, March-2009."][/caption] [caption id="attachment_131519" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Parai Tenggiri, Sungailiat."][/caption] Setelah beristiahat sejenak, kami meneruskan perjalanan menuju Pantai Romodong.. Ada yang unik waktu ita memasuki area pantai, yaitu jalan masuk di buat diantara celah dua batu yang berdampingan. Pantai Romodong, selayang pandang. [caption id="attachment_131520" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Romodong, Belinyu. Picture taken by Winry Marini, March-2009."][/caption] [caption id="attachment_131521" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Romodong, Belinyu. Picture taken by Safri Ishak, March-2009."][/caption] [caption id="attachment_131522" align="aligncenter" width="300" caption="Sunset at Romondong."][/caption] Dari Pantai Romodong kami bergegas menuju Pantai Penyusuk dengan harapan masih dapat memotret pantai menjelang matahari terbenam. Pantai Penyusuk, selayang pandang. [caption id="attachment_131523" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan masuk Pantai Penyusuk, Belinyu. Picture taken by Winry Marini."][/caption] [caption id="attachment_131526" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Penyusuk, Belinyu."][/caption] [caption id="attachment_131527" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Penyusuk, Belinyu."][/caption] Pulang kerumah hari sudah malam, bebenah barang bawaan. Tanggal 09-Maret pulang ke Jakarta. Pagi-pagi bungkus kulit kerang, siput gonggong, udang, cumi goreng, empek empek udang. Sarapan. Ke airport Depati Amir, kelebihan berat barang 20 kg. Salam, Safri. Masa kecilku di Mentok, Bangka

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun