Arkeologi sebagai ilmu yang menceritakan rekonstruksi masa lampau, proses budaya, dan hal lainnya tentang masa lampau merupakan hal yang menarik untuk dinikmati salah satunya dengan diolah menjadi film; film mengenai arkeologi. Beberapa film yang telah diproduksi dan telah menarik penonton cukup banyak ialah film dengan judul Indiana Jones and the Last Crusade (1989), Boy on a Dolphin (1957), King Solomon’s Mines (1985), Legend of the Lost (1957), The Mummy (1932), dan Lara Croft Tomb Raider (2001). Film-film tersebut dapat dikatakan sukses menjaring massa meskipun begitu tetap ada pro dan kontra karena sebagian besar film tidak sesuai dengan hasil penelitian atau ilmu arkeologi yang sesungguhnya dan pula karena ada imajinasi atau fantasi yang keluar dalam pembuatan film. Namun jika menyajikan film sesuai ilmu arkeologi sekiranya masyarakat akan cenderung complain, tidak terhibur, dan merasa monoton karena mereka menganggap arkeologi merupakan suatu pekerjaan yang serius. Terlepas dari pro kontra itu, adanya film mengenai arkeologi membuktikan adanya umpan balik antara arkeologi dengan masyarakat secara umum, baik yang berperan secara langsung di dunia perfilm-an atau masyarakat penikmat film. Adanya umpan balik tersebut tidak terjadi di setiap negara termasuk di Indonesia.