Beberapa pemuda dan pemudi memasuki pelataran sekolah yang becek. Senyum malu - malu, ragu untuk menghampiri dan lalu berani mengenggam. Kepada anak - anak yang memiliki senyum tulus para pemuda pemudi ini jatuh hati. Kaki melangkah ke dalam kelas yang apa adanya, bangunan dengan sisi yang mulai rusak dan cat terkelupas. Mengajak anak - anak mengukir cita. Jika saja mimpi itu bisa diukir melebihi tingginya langit, tak akan ragu anak - anak ini diajak melukisnya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL