Fenomena sapi makan kambing di Gunungkidul memang tidak dapat diartikan secara literal. Kondisi ini merujuk pada biaya pakan ternak di musim kemarau yang tinggi sehingga untuk memberi makan satu ekor sapi setara dengan membeli satu ekor kambing baru. Oleh karena sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan
karst, Gunungkidul kerap mengalami defisit pakan ternak selama musim kemarau. Dalam memenuhi kebutuhan pakan ternaknya, masyarakat terpaksa membeli dari luar daerah ataupun luar provinsi seharga Rp 20.000,- per ikat tebon (pakan berupa tanaman jagung muda).Â
KEMBALI KE ARTIKEL