Aku bingung saat taxi yang membawaku dari rumah mbak Widya berhenti pada sebuah rumah besar tapi sederhana. Halamannya luas dengan beberapa pohon besar berdiri kokoh. Andai Bukan Pak Karim aku tidak mungkin mau naik taxi tadi. Dibawa lagi ke tempat asing seperti ini. Seorang wanita berpakain putih mirip suster berdiri di teras. Beliau menganggukan kepala saat melihatku turun. Lalu memberi kode agar aku mengikutinya.