Cuaca panas ekstrim yang terjadi belakangan ini melanda beberapa negara di dunia, termasuk di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa cuaca panas yang berlangsung bukan berasal dari gelombang panas atau Heatwave, melainkan gerak semu matahari, yang menyebabkan fluktuasi radiasi ultraviolet (UV). Sinar ultraviolet matahari dengan indeks UV 6-7 dan 8-10 masuk dalam kategori berbahaya jika terkena kulit langsung.
KEMBALI KE ARTIKEL