1. Riba: Riba atau bunga adalah dilarang dalam Islam. Oleh karena itu, penting untuk menghindari pinjaman dengan bunga dan memilih alternatif yang halal, seperti pembiayaan syariah.
2. Menabung dan berinvestasi secara halal: Umat Muslim diharapkan untuk menabung dan berinvestasi secara halal, artinya menghindari instrumen investasi yang dilarang oleh syariat Islam, seperti perjudian atau investasi dalam industri yang haram, seperti alkohol atau perjudian.
3. Transaksi jujur dan adil: Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan transaksi jujur dan adil dalam setiap aspek keuangan, baik dalam pembayaran, penjualan, maupun penerimaan gaji.
4. Zakat: Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki penghasilan atau kekayaan tertentu. Mengatur keuangan dengan memperhitungkan kewajiban zakat akan membantu memastikan bahwa umat Muslim memberikan kontribusi yang sesuai untuk membantu mereka yang membutuhkan.
5. Prioritas pengeluaran: Mengatur keuangan dengan memprioritaskan pengeluaran yang benar juga penting dalam Islam. Mengutamakan pengeluaran untuk kebutuhan primer, seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan, adalah tindakan yang dianjurkan dalam Islam.
6. Membayar hutang secara tepat waktu: Islam mengajarkan pentingnya membayar hutang dengan tepat waktu dan menghindari menunda pembayaran atau mengakumulasi hutang yang tidak perlu.
7. Sedekah: Selain zakat, umat Muslim juga dianjurkan untuk memberikan sedekah secara sukarela sebagai bentuk kebaikan dan untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Mengatur keuangan sesuai syariat agama Islam adalah penting agar kehidupan finansial kita sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ini, umat Muslim dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan dunia dan kebutuhan spiritual, serta meraih berkah dalam kehidupan finansial mereka.
