Salah satu anggota kedeputian 5 staff presiden angkat bicara soal hal ini beliau mengatakan bahwa apa yang sedang dilakukan oleh para mahasiswa ini sebagai salah satu bentuk proses dinamika demokrasi di negeri ini. Walaupun wacana ini mungkin sudah tidak relevan karena Presiden sendiri sudah menyatakan bahwa beliau bersedia mengikuti peraturan konstitusi di negeri ini melalui pernyataan pada salah satu pers yang telah dipublikasikan. Sebagai mata dan telinga presiden beliau juga memahami jika dinamika hegemoni mahasiswa tersebut masih berjalan sesuai koridor hukum yang ada.
Memang benar sebagai mahasiswa mereka pasti telah memahami isu-isu politik, hal-hal sosial yang terjadi dan membuat mereka harus melakukan aksi di tengah bulan suci ini. Tidak lain tidak bukan untuk memperjuangkan suara rakyat agar memperoleh penjelasan terhadap peristiwa sosial tersebut. Melihat masyarakat yang terdampak atas kebijakan sosial itu, para mahasiswa mencantumkan penjelasan tuntutannya pada poster-poster aksi. Mereka menuntut kejelasan harga bahan pokok, kejelasan kenaikan BBM dan yang paling fenomenal mereka menolak isu 3 periode kedudukan presiden saat ini.
Apakah hanya isu, ataukah memang permainan kaum atas untuk mendapatkan kedudukannya lebih lama?? Kita lihat bersama apa yang terjadi selanjutnya...