Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Pilihan

Menggugat Environmental Etic Jokowi

24 Oktober 2020   06:11 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:31 61 3
Keindahan lingkungan hidup pun tidak pernah terjamin keasrian dan keberkelanjutan penggunaannya oleh negara setelah dieksploitasi secara serakah. Serial praktek pengerusakan lingkungan hidup baik secara legal maupun secara ilegal nyaris tak pernah sepi dari pemberitaan media. Ratusan ribu hektar scape hutan hilang dari penampakan satelit setiap tahunnya. Bahkan ketika negara ini dipimpin oleh seorang alumni fakultas kehutanan dari salah satu kampus ternama di Indonesia.

Presiden Jokowi, eks tukang mebel dari kota Solo yang hari-hari ini sering berkantor di kandang bebek atau di perkebunan tebu, akibat desain kebijakannya yang memicu kemarahan publik, akan menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup Indonesia di masa yang akan datang. Kecaman-kecaman itu bahkan datang dari investor asing yang merupakan pihak yang paling dibahagiakan dengan dirilisnya kebijakan atau Undang-undang bernama omnibus Law Ciptaker ini.

Dalam UU Omnibus Law Ciptaker yang menuai penolakan dari hampir semua ahli hukum, LSM, buruh, hingga mahasiswa dan pelajar ini terkandung beberapa pasal yang secara gamblang akan menjadi ancaman terhadap lingkungan hidup salah satunya ekosistem hutan Indonesia. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun