Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Belajar Menjadi Rescuer Handal di Sekolah SAR Nasional

30 November 2011   06:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 926 0
[caption id="attachment_152667" align="alignleft" width="300" caption="Suasana kelas saat dibimbing instruktur Basarnas (dok WS)"][/caption] Sebenarnya tingkat kepedulian masyarakat Indonesia dalam memberikan pertolongan pada sesama mereka yang mengalami musibah sangatlah tinggi namun sayangnya, menurut Ketua Yayasan Kapinis Indonesia Wawan Purwana, minimnya pengetahuan dan ketrampilan Search and Rescue (SAR) membuat keberadaan mereka di lokasi musibah/bencana malah mendatangkan kerepotan baru. Misalnya, cara mereka mengevakuasi korban yang menderita cedera patah tulang bila dilakukan secara asal-asalan justru berpotensi memperparah kondisi sang korban dan dalam kasus yang ekstrim, bisa saja mengakibatkan kematian.

Saat diwawancarai dalam Pembukaan Sekolah SAR Nasional sebagai bagian dari realisasi program Pemuda Andalan Warga (Pandawa) Indonesia Kemenpora RI yang berlangsung kemarin (29/11) di Kantor Basarnas Denpasar Bali, Wawan juga menambahkan tujuan utama dari penyelenggaraan Sekolah SAR Nasional adalah membentuk kader-kader SAR yang mumpuni dalam artian menguasai secara baik ilmu seputar SAR dan cakap mengaplikasikannya di lapangan. Pembukaan dilakukan oleh Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda; Supadi, MSi.

Supadi, dalam wawancara terpisah mengungkapkan bahwa keberadaan Sekolah SAR merupakan sebuah alternatif yang tepat untuk mengakomodasi nilai-nilai kemanusiaan dalam diri generasi muda hingga mereka bisa bertumbuh menjadi individu yang memiliki kepedulian sosial tinggi dan mampu merealisasikannya secara tepat.

Sekolah SAR Nasional ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai pelosok di Indonesia yang berlatar belakang

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun