Ibarat jalan raya yang tidak pernah sepi dari aktifitas para penggunanya hingga wajar bila suatu ketika mengalami retakan-retakan kecil yang membesar menjadi rangkaian lubang bahkan bisa meluas jadi kubangan kerbau andai tak segera diatasi. Begitu pula yang terjadi pada ibadah fardhu. Entah karena alasan menganggap sepele atau kejenuhan rutinitas. Hingga acapkali kita melakukannya sekedar untuk menggugurkan kewajiban dan mengabaikan kualitasnya.