Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Just Stay Close

20 Januari 2010   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:22 74 0
Rusak sudah orang-orang yang peduli padamu. Kamu yang melakukannya, bukan? Tapi mereka masih di sana. Di tempat yang kau singgahi tanpa perlu mengucap terima kasih, sebuah kesederhanaan sarat kasih yang kau gunakan untuk tidur, sebuah ruang tempat kau pulang. Pergi kemana dunia sadarmu? Kau jatuhkan dimana logikamu?

Mungkin kamu jenuh, tapi mereka tidak. Aku juga tidak.
Masih ada sedikit nyawa disini,
yang sengaja 'kusisakan,
bersama satu-dua nafas, detak nadi yang nyaris berhenti,
dan tetes-tetes peluh, darah, dan airmata yang hampir habis,
agar aku bisa meminta hatiku dan jiwaku serta suaraku,
untuk membisikkan kepada dunia tanpa melewati celah-celah terkecilpun,
tentang betapa aku mencintaimu.

__________

Kamu yang memintaku untuk tidak pergi, bukan? Kini malah kau meninggalkan aku di sudut, dengan seplastik alkohol, dan kamu pergi bersamanya. Dear, she looks so delicious, but she's rotten! Tolong sadari itu. Kamu belum cukup gila untuk bermesraan dengannya. Ada aku, ada mereka, ada kami, yang lebih pantas kau kasihi.

Kalau saja aku bisa membunuh dia, akan 'kulakukan. But she's already dead since she was born. So, what should I do? Mungkinkah aku membunuh benda mati?
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun