Dari semula aku sudah mengaku, kalau aku hanyalah perempuan desa. Perempuan desa yang tidak cantik rupa apalagi penuh harta. Aku hanyalah perempuan yang besar dari kubangan lumpur. Makan dari lumpur, besar dari lumpur, sekolah juga dari lumpur. Bahkan semua yang ada di diriku juga semua dari lumpur. Lumpur desa yang tentu saja berbeda dengan lumpur kota.