"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."
Latar Belakang Sumpah Pemuda
Konteks: Pada awal abad ke-20, perlawanan terhadap penjajahan Belanda mulai terorganisasi melalui berbagai organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, dan lainnya.
Tujuan Kongres: Kongres Pemuda II bertujuan menyatukan para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat persatuan dalam melawan penjajahan.
Makna Sumpah Pemuda
1. Persatuan: Mengukuhkan tekad untuk bersatu melampaui perbedaan suku, agama, dan daerah.
2. Identitas Nasional: Menegaskan Indonesia sebagai bangsa yang satu dengan bahasa dan tanah air yang sama.
3. Semangat Perjuangan: Menjadi landasan bagi perjuangan melawan penjajah dan menuju kemerdekaan.
Peringatan Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober sebagai momentum untuk mengingat semangat persatuan dan nasionalisme generasi muda Indonesia.Sumpah Pemuda:
Kongres Pemuda II (27--28 Oktober 1928)
1. Penyelenggaraan:
Kongres Pemuda II berlangsung selama dua hari di tiga tempat berbeda di Batavia (Jakarta):
Hari pertama (27 Oktober 1928): Di Gedung Katholieke Jongelingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Hari kedua (28 Oktober 1928): Di Gedung Oost-Java Bioscoop dan Gedung Indonesische Clubhuis Kramat (sekarang Museum Sumpah Pemuda).
2. Panitia Kongres:
Ketua panitia adalah Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Tokoh-tokoh lain yang berperan besar antara lain:
Mohammad Yamin: Merumuskan isi Sumpah Pemuda.
W.R. Supratman: Memperkenalkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya.
3. Tokoh-tokoh Pemuda:
Selain Soegondo dan Mohammad Yamin, tokoh penting lainnya meliputi:
Amir Syarifuddin
Djoko Marsaid
Raden Achmad Subardjo
Siti Sundari
Johannes Leimena
---
Lagu Indonesia Raya
Pada Kongres Pemuda II, lagu kebangsaan Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman pertama kali dimainkan dengan biola sebagai musik pengiring, tanpa lirik dinyanyikan. Hal ini untuk menghindari sensor dari pemerintah kolonial Belanda.
---
Museum Sumpah Pemuda
Gedung tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta, kini menjadi Museum Sumpah Pemuda. Museum ini menyimpan berbagai artefak dan dokumen terkait sejarah perjuangan pemuda Indonesia.
---
Relevansi Sumpah Pemuda Saat Ini
1. Persatuan Bangsa: Sumpah Pemuda menjadi simbol penting dalam melawan perpecahan, mengingatkan pentingnya persatuan dalam keberagaman.
2. Peran Pemuda: Pemuda Indonesia terus didorong untuk berkontribusi dalam pembangunan, menjaga nilai-nilai kebangsaan, dan menghadapi tantangan global.
3. Bahasa Indonesia: Sebagai bahasa persatuan, penggunaan Bahasa Indonesia tetap harus dijaga, meskipun tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi terus berkembang.
4.1. Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II merupakan puncak dari upaya menyatukan pergerakan pemuda di Indonesia. Berikut detail acaranya:
Hari pertama (27 Oktober 1928):
Lokasi: Gedung Katholieke Jongelingen Bond (Lapangan Banteng).
Pembukaan kongres oleh Soegondo Djojopoespito.
Mohammad Yamin menyampaikan pentingnya persatuan dalam aspek sejarah, hukum adat, pendidikan, dan kemauan untuk bersatu.
Hari kedua (28 Oktober 1928):
Sesi pertama: Diadakan di Oost-Java Bioscoop. Membahas peran bahasa sebagai alat pemersatu, dipimpin oleh Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.
Sesi penutup: Berlangsung di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Pada sesi ini, rumusan Sumpah Pemuda dibacakan oleh Soegondo, yang disetujui oleh seluruh peserta kongres.
---
2. Tokoh-Tokoh Sumpah Pemuda
Beberapa tokoh utama dan kontribusinya:
Soegondo Djojopoespito: Ketua Kongres Pemuda II, pemimpin diskusi dan pembacaan Sumpah Pemuda.
Mohammad Yamin: Perumus konsep Sumpah Pemuda, yang dianggap visioner dalam menyatukan bangsa.
W.R. Supratman: Memperkenalkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya.
Djoko Marsaid: Wakil ketua kongres dan anggota PPPI.
Johannes Leimena: Tokoh dari Jong Ambon yang aktif dalam diskusi.
Siti Sundari: Perwakilan perempuan yang memperjuangkan peran perempuan dalam gerakan pemuda.
---
3. Lagu Indonesia Raya
Pencipta: W.R. Supratman menciptakan lagu Indonesia Raya sebagai lambang semangat kemerdekaan.
Penampilan Perdana: Lagu ini dimainkan pada 28 Oktober 1928 menggunakan biola tanpa lirik dinyanyikan, agar tidak dianggap pemberontakan oleh penjajah.
Makna:
Menggambarkan cita-cita Indonesia merdeka.
Menginspirasi persatuan dan perjuangan bangsa.
Lagu ini kemudian diresmikan sebagai lagu kebangsaan pada 17 Agustus 1945.
---
4. Museum Sumpah Pemuda
Lokasi: Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat.
Sejarah: Gedung ini dulu adalah tempat kos para pemuda yang aktif dalam pergerakan nasional, termasuk peserta Kongres Pemuda II.
Koleksi Utama:
Dokumen asli Sumpah Pemuda.
Biola W.R. Supratman.
Foto-foto tokoh dan peristiwa sejarah.
Replika ruangan kongres.
Fungsi: Menjadi tempat edukasi sejarah dan pengingat pentingnya semangat persatuan.
---
5. Relevansi Sumpah Pemuda Saat Ini
a. Tantangan Zaman:
Perpecahan: Media sosial kadang menjadi tempat penyebaran hoaks dan kebencian.
Globalisasi: Budaya lokal perlu tetap dijaga agar tidak tergerus arus global.
b. Peran Pemuda:
Pemuda diharapkan terus menjadi motor penggerak perubahan, baik dalam pendidikan, teknologi, maupun pembangunan sosial.
Memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan semangat persatuan dan nilai budaya.
c. Penguatan Persatuan:
Menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam komunikasi.
Menghormati keberagaman budaya, suku, dan agama sebagai kekayaan bangsa.
---