Dulu, dulu banget, ketika masih berusia sekitar sepuluh tahunan di kampung yang belum ada listriknya, di rumah setiap hari menjelang magrib, saya mendapatkan tugas rutin membakar (baca: menyalakan) lampu petromaks, yang di kampung saya lebih populer dengan sebuatan "lampu gas".
KEMBALI KE ARTIKEL