Setelah 24 jam paska bencana, kondisi riil di Donggala dan Palu berikut ini, lebih dari cukup untuk menggambarkan betapa dahsyatnya dampak gempa dan tsunami, yang terjadi pada 29 September 2018.
- Korban tewas sejauh ini sudah mencapai sekitar 400 orang, dan bisa dipastikan akan terus bertambah. Terlihat banyak jenazah yang belum dievakuasi; berserakan dan ditutupi sekedarnya di sepanjang pesisir mulai dari Palu sampai Donggala.
- Hampir semua pasien di berbagai rumah sakit, baik pasien reguler sebelum bencana, ataupun pasien korban bencana, dirawat di ruang terbuka, di pekarangan rumah sakit.
- Lebih dari 500 BTS (Base Transceriver Station) untuk jaringan seluler tidak berfungsi, sebagian besar karena terputusnya aliran listrik. Faktor yang menyebabkan sulit melakukan komunikasi seluler dengan wilayah Palu dan Donggala.
- Suplai aliran listrik belum pulih. Akibatnya banyak kegiatan lain yang terkendala dan tidak berfungsi.
- Beberapa titik di jalan-jalan akses menuju Donggala dan Palu terputus akibat longsor, atau terhalangi material. Akibatnya, sebagian besar perbantuan yang didatangkan dari luar melalui jalur darat belum dapat menembus Palu dan Donggala.
- Suplai bahan bakar kendaraan terganggu, terjadi antrian pembelian BBM di SPBU.
- Bandara Syis AlJufri belum berfungsi normal, akibat rusaknya sistem navigas dan sebagian landasan pacunya mengalami retak-retak.
- Jumlah pengungsi mencapai sekitar 17.000 yang tersebar di 24 titik, dan belum semuanya mendapatkan bantuan.
KEMBALI KE ARTIKEL