Ini cerita sungguhan. Kejadiannya sekitar akhir tahun 1979, dan diceritakan langsung oleh pelakunya, seorang santri angkatan kelima, bernama Syahrir (catatan: saya tidak tahu di mana Syahrir saat ini, semoga sehat selalu. Dia tidak tamat, keluar dari pesantren waktu masih kelas satu atau kelas dua, berasal dari Makassar, kalau nggak salah).
KEMBALI KE ARTIKEL