Ketika Alvin Toffler mempublikasikan bukunya “
The Third Wave” (1980) – yang merupakan sequel dari buku pertamanya:
Future Shock (1970) yang terjual sampai 6 juta eksemplar dan dalam berbagai bahasa – publik dunia seolah tersihir. Bertahun-tahun lamanya buku itu menjadi wacana di seluruh dunia. Setiap akademisi tampak merasa gak intelek bila tidak menyebutnya dalam setiap paparannya di depan audiensnya.
KEMBALI KE ARTIKEL