Dari waktu ke waktu, nyaris tanpa henti, kita akhirnya seolah pura-pura kaget dengan kasus-kasus penipuan, yang kalau dicermati, substansinya tak pernah bergeser: mengimingi-imingi korban dengan keuntungan berlipat-lipat dalam tempo singkat dan instan. Modusnya memang bervariasi: penggandaan duit ala tukang sulap seperti kasus Dimas Kanjeng, ataupun bisnis dengan margin laba yang berganda-ganda. Dan korbannya selalu berasal dari latar belakang bervariasi: komunitas awam, beberapa akademisi, pedagang, dan pegawai.
KEMBALI KE ARTIKEL